DPRD Makassar Mediasi 193 Guru Kontrak SD-SMP yang Tidak Lolos Laskar Pelangi

  • Bagikan
DPRD Makassar Mediasi 193 Guru Kontrak SD-SMP yang Tidak Lolos Laskar Pelangi

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – DPRD Kota Makassar menerima aspirasi 193 guru kontrak SD dan SMP yang tidak lolos seleksi Laskar Pelangi (Pelayanan Publik Berintegritas) lingkup Pemkot Makassar. DPRD memediasi tenaga pendidik tersebut agar bisa diterima dalam seleksi tersebut.

“Jadi ada sekitar 193 guru kontrak yang sudah mengabdi 5 sampai 10 tahun, baru-baru ini dinyatakan tidak lolos Laskar Pelangi mengadu ke DPRD,” kata Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo kepada detikSulsel, Jumat (2/9/2022).

DPRD menerima aspirasi para guru kontrak SD-SMP Kota Makassar tersebut di ruang rapat pimpinan, Kamis (1/9). Rudianto turut didampingi Wakil Ketua III DPRD Makassar Andi Nurhaldin, beserta Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Makassar Suarman.

“Alhamdulillah, kami sudah berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan Makassar untuk sama-sama bagaimana bisa mengakomodir kembali guru-guru yang dinyatakan tidak lolos Laskar Pelangi,” ucapnya.

Rudianto menekankan, persoalan ini harus mendapat atensi dari Pemkot Makassar. Apalagi mereka sudah mengabdi belasan tahun dengan status kontrak, dengan tempat mengajar hingga di kepulauan.

“Karena mereka ini guru, mengabdinya sudah cukup lama. Apalagi guru-guru yang mengajar ini banyak di daerah terpencil, bahkan ada di pulau. Pertanyaannya, kalau terpencil dan di pulau, siapa mau menggantikan,” papar Rudianto.

Menurutnya, peran tenaga kontrak sangat krusial di tengah kekurangan tenaga guru berstatus ASN. Mereka harus mendapat tempat dan diberi perhatian.

“Susah sekali cari guru juga di daerah-daerah terluar kan. Sudah daerah terluar, tenaga kontrak, tidak lulus pula Laskar Pelangi. Nah inikan tanggung jawab kita sebagai pemerintah,” tegasnya.

Rudianto berharap Pemkot Makassar melalui Dinas Pendidikan (Disdik) hingga Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) mengakomodir aspirasi 193 guru berstatus tenaga kontrak tersebut.

“Saya berharap BKPSDM bersama Dinas Pendidikan untuk bisa mencari solusi dengan cara mengangkat kembali, mengakomodir, atau dalam hal ini meloloskan. Karena bagaimana pun dia ini profesinya bukan tenaga-tenaga kontrak seperti di kantor OPD lain,” urai Rudianto.

Rudianto mengaku sudah menghubungi langsung Kepala Disdik Makassar sekaitan aspirasi 193 guru kontrak ini bisa diangkat menjadi bagian Laskar Pelangi. Mereka pun akan dipertimbangkan diterima dengan asumsi dari pergantian tenaga guru Laskar Pelangi yang tidak aktif bekerja.

“Sementara begitu solusinya, dan kami minta kalau memang tidak bisa penggantian, maka akomodir aja kembali semua. Jadi tetap diminta untuk melakukan proses belajar mengajarlah,” harap Rudianto.

Rudianto yang juga Ketua Dewan Pendidikan Makassar ini meminta agar Pemkot Makassar terus memperbaiki dan meningkatkan mutu layanan pendidikannya. Salah satunya dengan memperhatikan kesejahteraan tenaga pendidiknya.

“Kita berharap persoalan ini disikapi dengan bijaksana, karena di mata kami, mereka ini bukan sekadar tenaga kontrak. Susah mencari orang-orang yang masih berprofesi sebagai guru, sehingga kalau ini tidak diakomodir, maka yang rugi kita sendiri pemerintah kota,” imbuh Rudianto.

Untuk diketahui, 12.800 tenaga kontrak Pemkot Makassar lolos dalam seleksi Laskar Pelangi. Program Laskar Pelangi merupakan bagian restrukturisasi atau penataan tenaga non-ASN Pemkot Makassar.

Tenaga kontrak yang di Pemkot Makassar, diseleksi hingga menjalani tes. Mereka yang lolos, kemudian diangkat dengan status baru yang disebut Laskar Pelangi. (*)

  • Bagikan