Rusia Stop Pasokan Gas ke Eropa, Imbasnya Luar Biasa

  • Bagikan
ILUSTRASI

JAKARTA, BACAPESAN.COM — Rusia menyetop pasokan gas ke Eropa. Hal ini kemudian meningkatkan kekhawatiran tentang krisis energi yang semakin dalam di seluruh wilayah tersebut.

Dampak langsung dari berhentinya pasokan gas ke Eropa itu membuat mata uang Euro merosot ke level terendah dalam 20 tahun.

Euro semakin berkorelasi dengan harga gas alam dalam beberapa bulan terakhir, dengan yang pertama jatuh ketika harga sumber energi itu melesat.

Demikian laporan Reuters, di London, Senin 5 September 2022 atau Selasa 6 September 2022 dini hari WIB.

Eropa berupaya melepaskan diri dari pasokan Rusia dan membangun cadangan sebelum bulan-bulan musim dingin, tetapi investor menganggap pukulan terhadap ekonominya akan sangat besar.

Rusia membatalkan tenggat waktu Sabtu untuk aliran pipa Nord Stream akan dilanjutkan, dengan alasan kebocoran minyak di turbin.

Itu bertepatan dengan menteri keuangan Group of Seven yang mengumumkan pembatasan harga minyak Rusia.

Euro merosot serendahnya ke posisi USD0,9876 di awal perdagangan Eropa, level terendah sejak 2002, sebelum pulih kembali ke USD0,9939, masih melemah 0,2 persen pada sesi tersebut.

“Aliran gas dibatasi bahkan lebih dari yang diekspektasikan dan kita melihat bukti penurunan permintaan yang membebani aktivitas,” kata Michael Cahill, analis Goldman Sachs ( NYSE :GS).

“Kami sekarang memperkirakan Euro jatuh lebih jauh di bawah paritas (USD0,97) dan tetap di sekitar level itu selama enam bulan ke depan.”

Mata uang lain yang rentan terhadap kenaikan harga energi juga berguguran. Pada awal perdagangan, poundsterling menyusut setengah persen ke level terendah dua setengah tahun di USD1,1444, dengan trader juga mencermati terpilihnya perdana menteri Inggris yang baru, Liz Truss.

Indeks Dolar (Indeks DXY), yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang, sempat mencapai 110,27, terkuat sejak Juni 2002 karena euro jatuh. Kemudian jatuh kembali dan terakhir turun 0,2 persen di 109,74.

Dalam pekan yang besar bagi euro, investor juga bersiap untuk pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB), Kamis, dan pasar memperkirakan peluang hampir 80 persen untuk kenaikan suku bunga 75 basis poin (bp).

Pejabat ECB akan tertarik untuk melihat euro, yang kehilangan sekitar 8 persen dari nilainya dalam tiga bulan terakhir, kembali stabil. Itu akan menambah keinginan untuk mencoba menjinakkan inflasi melalui kebijakan pengetatan.

Mata uang lain yang cenderung berkinerja buruk ketika kepercayaan pasar terguncang juga tumbang pada sesi Senin. Dolar Australia yang sensitif terhadap risiko turun sebanyak 0,5 persen menuju level terendah tujuh minggu di USD0,6773.

Daya tarik dolar sebagai go-to currency tahun ini membantunya naik bahkan terhadap mata uang safe-haven. Dolar naik menjadi 140,59 yen Jepang.

Yuan di pasar offshore tergelincir ke level terendah dua tahun di 6,9543 per dolar, karena kekhawatiran atas tindakan penguncian Covid-19 di China.

Pusat teknologi di sebelah selatan China, Shenzhen, mengatakan akan mengadopsi langkah-langkah pembatasan anti-virus berjenjang mulai Senin, sementara Chengdu mengumumkan perpanjangan pembatasan penguncian, ketika negara itu bergulat dengan wabah baru. (fin/*)

  • Bagikan