UIM Terima Mahasiswa Pertukaran Berasal dari 60 Perguruan Tinggi dari Sabang sampai Meraoke

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – UIM sebagai Kampus yang terpilih sebagai kampus penerima mahasiswa Inbound Pertukaran Mahasiswa Merdeka Angkatan 2 (PMM 2) Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia melakukan penjemputan mahasiswa di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin pada hari Kamis, 8 September 2022.

Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D selaku kordinator MBKM UIM sekaligus sebagai ketua tim program pertukaran mahasiswa merdeka yang memimpin rombongan penjemputan menyampaikan bahwa ada 256 orang mahasiswa yang memilih UIM, namun hanya 109 orang mahasiswa yang lulus seleksi. Adapun 109 orang mahasiswa yang lulus tersebut berasal dari 60 kampus yang tersebar dari Sabang sampai Marauke, dari Miangas sampai pulau Rote.

Sementara itu, Ia juga menyebutkan, kedatangan mahasiswa inbound ini mulai hari ini Kamis sampai Sabtu, tanggal 8-10 September 2022. Pada hari ini ada 85 orang yang akan dijemput langsung di Bandara mulai pukul 10.00 WITA sampai pukul 22.00 WITA yang dibagi ke dalam empat kloter penjemputan.

Sisanya akan dijemput pada hari Sabtu, 10 September 2022. Selain penjemputan pada hari ini juga akan dilaksanakan acara penyambutan secara resmi yang direncanakan pada Hari Senin, 12 September 2022.

Para peserta program PMM yang inbound ke UIM nantinya akan menetap selama kurang lebih 4 bulan untuk mengikuti kuliah Modul Nusantara yang akan didampingi oleh 5 orang dosen Modul Nusantara, yakni: 1) Jumadi, 2) Ince Prabu Setiawan Bakar, 3) Muh. Iqbal, 4) Muhajirin, 5) Adi Suriadi. Selain itu, mereka juga mengikuti mata kuliah dibeberpa program studi, tutur Badruddin alumni Negri Jiran tersebut.
Prof. Dr. H. Arfin Hamid, M. H selaku Wakil Rektor I UIM mengucapkan selamat datang para mahasiswa inbound PMM 2 di kampus UIM di kota Daeng di tanah Angin Mammiri.

“Kegiatan PMM punya motto Bertukar Sementara Bermakna Selamanya. Tahun lalu kita sudah melaksanakan PMM angkatan pertama, namun beberapa pertemuan perkuliahan dilaksanakan secara online dikarenakan masih dalam suasana Pandemi Covid-19, tahun ini dilaksanakan secara offline namun tetap mematui protokol kesehatan Covid-19,” ujarnya.

“Semoga dengan mengikuti program ini, selain dapat menyelesaikan studi 20 SKS, para mahasiswa semakin banyak mendapat pengalaman khususnya tentang kultur budaya setempat, meningkatkan kapasitas diri, kemampuan berkolaborasi, kompetensi baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman dalam mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan bangsa yang adaptif, fleksibel, unggul dan berkepribadian,” tutur Arfin yang merupakan Professor bidang hukum tersebut.

Dr. Musdalifah, M.Si selaku Wakil Rektor II yang turut serta dalam rombongan menjemput mahasiswa merdeka tersebut mengungkapkan bahwa pilihan mahasiswa inbound untuk memilih UIM sebagai kampus favorit untuk melakukan perkuliahan di UIM sangat tepat. Selama berada di UIM akan dimanjakan dengan berbagai fasilitas seperti asrama mahasiswa yang dilengkapi dengan AC, Wifi fasilitas olahraga dan lain-lain.

Melvy Malyona Sopian dari Universitas Musamus Merauke peserta PMM 2 yang dijemput mengemukakan terkesan dengan pelayanan UIM dan menganggap pilihannya memilih UIM sangatlah tepat.

Turut hadir menjemput mahasiswa inbound PMM 2 MBKM kepala BAAK UIM bapak Ir. Abdul Rahma Syafar, M.P, Wakil Dekan I FKIP UIM bapak Supriadi, S.Pd., M.Pd, kaprodi PG PAUD bapak Nasaeuddin, S.Pd., M.Pd, kaprodi PGSD bapak Erwin Nurdiansyah, S.Pd., M.Pd, para dosen Modul Nusantara PMM 2, dan beberapa civitas UIM. (*)

  • Bagikan