FKM UMI Ajak Masyarakat Manfaatkan Pepaya Muda Jadi Camilan dan Bahan Usaha

  • Bagikan

GOWA, BACAPESAN.COM- Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UMI melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Lonjoboko Kecamatan Parangloe Gowa.

Bertajuk ‘Edukasi Ibu Rumah Tangga Memanfaatkan Potensi Lokal Untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh’, kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memberikan solusi pada masyarakat untuk dapat memanfaatkan buah papaya yang masih muda.

Buah pepaya muda ini dapat dikelola menjadi keripik, kemudian masyarakat yang senang mengkonsumsi kripik baik orang dewasa maupun anak dapat dengan mudah membuat sendiri di rumah dan dijamin rasa serta kandungan gizi sangat lengkap, dengan adanya produk kripik papaya dapat di buat makanan ringan dengan biaya murah serta bahan yang mudah didapatkan dan adanya kandungan gizi yang sempurna pada pepaya.

Salah satu paramater, Dr. A.Rizki Amelia, SKM,M.Kes. mengatakan, produk olahan papaya muda menjadi keripik ini sangat baik jika di konsumsi. Bahkan, keripik ini juga sangat baik bila dijadikan usaha rumah tangga yang biasa menambah nilai ekonomi dalam keluarga jika di produksi.

“Dalam kegiatan penyuluhan ini, kami membahas mengenai pentingnya meningkatkan imunitas tubuh, melalui makanan bergizi. Makanan bergizi tidak harus dengan harga mahal akan tetapi sangat baik bila diolah dengan bahan yang mudah ditemukan contohnya sederhana adalah buah papaya ini dapat dijadikan sebagai salah satu potensi lokal tiap desa,” ujar A.Rizki

Ketua tim pengabdi masayarakat di Desa Lonjoboko Ibu Dra. Nurbaeti, M.Kes mengatakan masyarakat beserta ketua PKK sangat antusias menyambut kegiatan ini, sebab ada demontrasi pembuatan kripik papaya muda yang dipandu langsung olehnya.

“Tanaman papaya bisa dijadikan Tanaman Obat Keluarga mengingat banyak manfaatnya diantaranya adalah pada buah yang telah matang banyak mengandung vitamin A dan C,sedangkan untuk buah muda dapat dijadikan cemilan berupa kripik dan daunnya juga dapat dijadikan sebagai obat dan bunga untuk sayuran yang enak,” ungkapnya.

Lebih jauh menurut dia, perkembangan kuliner mulai dari snack sampai makanan berat dipengaruhi selera makan masyarakat, sehingga sangat tepat bila ibu rumah tangga dibekali pengetahuan untuk berkreasi memanfaatkan pangan yang tersedia di sekitarnya. (*)

  • Bagikan