Dapat DID, TP: Kita Berikan ke Masyarkat Melalui Bansos dan Operasi Pasar Murah

  • Bagikan

PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID-Reward dari Presiden RI berupa dana insentif daerah (DID) senilai Rp10,4 miliar karena keberhasilan Kota Parepare menekan inflasi, akan kembali lagi ke masyarakat.

Hal ini diungkap Wali Kota Parepare, Taufan Pawe saat menyerahkan simbolis insentif atau transportasi bagi Ketua RT, Ketua RW, Imam Kelurahan, Imam Masjid, Pegawai Syara, Babinsa dan Bhabinkantibmas untuk triwulan III 2022 di lapangan tenis indoor Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Rabu, (5/10/2022).

Taufan Pawe mengungkapkan, reward hanya diberikan kepada 15 kota di Indonesia termasuk Parepare, atas keberhasilan menekan inflasi setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Reward ini langsung dari Presiden. Jadi dana reward itu akan disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk Bansos, pelatihan peningkatan usaha, Operasi Pasar agar harga terkendali supaya daya beli masyarakat juga terkendali, kemudian Pasar Murah, dan pembangunan kawasan kuliner religius,” ulas Taufan Pawe tentang pengalokasian DID Rp10,4 miliar itu.

Khusus kawasan kuliner religius ini akan dibangun di sekitar lokasi Masjid Terapung BJ Habibie, Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat, Parepare.

“Itu dibangun 100 meter ke arah utara dari masjid terapung. Nantinya berbentuk kontainer, tertata baik, dan berestetika. Jadi masyarakat bisa menikmati kuliner di situ, berbelanja produk-produk, dan salat di masjid terapung,” terang Taufan Pawe.

Taufan Pawe secara khusus mengapresiasi jajarannnya dan masyarakat Parepare secara umum karena bersama-sama bisa melewati pandemi dan kenaikan harga BBM. Dan karena itu juga mendapat penghargaan dari Presiden berupa DID.

“Dana ini saya akan gunakan tepat sasaran untuk sejahterakan masyarakat,” tegas Wali Kota Parepare dua periode ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Parepare, Prasetyo Catur mengaku, meski terjadi kenaikan harga BBM, namun di Parepare tidak tampak begitu mempengaruhi harga barang kebutuhan pokok. Itu karena Parepare bisa mengendalikan inflasi dengan baik.

“Buktinya sampai hari ini harga-harga di pasar normal. Memang DPRD sudah meminta untuk melakukan Operasi Pasar atau Pasar Murah dengan menggunakan BTT (belanja tidak terduga) untuk menjaga kestabilan harga, namun kami belum gunakan karena kondisi di pasar harga masih normal,” ungkap Prasetyo.

Gayung bersambut, karena upaya Pemkot Parepare untuk menekan inflasi ternyata dinilai berhasil oleh Pemerintah Pusat. Karena itu Pemerintah Pusat memberikan reward berupa DID kepada Parepare senilai Rp10,4 miliar.

“Dana inilah oleh Bapak Wali Kota di antaranya akan dialokasikan untuk Operasi Pasar dan Pasar Murah, untuk semakin menjaga kestabilan harga. Segera dalam waktu dekat kita lakukan Operasi Pasar,” tandas Prasetyo.
(***)

  • Bagikan