PAREPARE, BACAPESAN. COM- Pelaksanaan Lokakarya 2 pada program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) yang digelar di SMP Negeri 4 Parepare, Sabtu, 8 Oktober 2022 berjalan lancar dan sukses. Semua peserta yang berjumlah 36 orang, masing-masing 15 orang CGP di kelas A, 15 CGP kelas B, dan 6 orang Pengajar Praktik hadir datang tepat waktu. Pelaksanaan Lokakarya 2 yang dihadiri langsung oleh Tim Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Sulsel dan panitia dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare memantau pelaksanaan Lokakarya 2 yang mengusung tema “Visi untuk Perubahan Lingkungan Belajar” ini mulai dari awal hingga akhir kegiatan.
Antusias CGP (Calon Guru Penggerak) pun nampak terlihat. Suasana makin cair saat prosesi diskusi dan praktik pembuatan keyakinan kelas dan Segitiga Restitusi.
“Meskipun materi pelaksanaan Loka 2 sangat jauh terlambat dari progress yang telah diterima oleh CGP akibat masa ‘cut off’, namun mereka justru terlihat gembira dan riang mengikuti alur Loka 2 yang dinilainya sebagai ajang penyegaran,” ujar Paisal, Kepala Bidang Penjaminan Mutu Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare yang terlihat aktif memantau dari awal hingga akhir kegiatan ini.
Aktivitas Lokakarya 2 yang menitikberatkan pada kegiatan presentasi dan diskusi bagi para CGP ini pun mampu mendorong ketertarikan CGP dalam pelaksanaan Lokakarya 2,
Terdapat tujuh sesi kegiatan pada kegiatan Loka 2, dimulai dari pembukaan, dilanjutkan sesi Presentasi dan Umpan Balik Rencana Aksi Nyata modul 1.4, Reviu singkat Keyakinan Kelas dan Segitiga Restitusi, lalu praktik dan latihan membuat keyakinan kelas, dan praktik segitiga restitusi, serta penutupan oleh para pengajar praktik membuat suasana kondusif.
Hal ini dibuktikan dengan produk yang dihasilkan, berupa rencana terkait prakarsa perubahan yang terbaru level diri dan rencana terkait strategi penyampaian disiplin positif di kelas dan konteks sekolah yang sudah mendapat umpan balik oleh Calon Guru Penggerak lain. “Saling berbagi dan menginspirasi juga mewarnai pelaksanaan Lokakarya 2 yang lebih banyak menimbulkan interaksi antara CGP satu dan lainnya,” ungkap Paisal.
Indikator keberhasilan pun ditunjukkan saat CGP dapat memperbaharui rencana prakarsa perubahan level diri dengan mengirimkan hasil perbaikan tersebut pasca kegiatan Lokakarya 2 sebagai bahan pelaporan pengajar praktik. Indikator keberhasilan selanjutnya yaitu, CGP dapat memperbaharui rencana penyampaian penerapan disiplin positif di kelas dan di sekolah, CGP dapat menunjukkan kemampuan dalam salah satu bagian praktik keyakinan kelas, serta menunjukkan kemampuan melakukan disiplin positif dengan segitiga restitusi.
Empat tujuan pembelajaran pada pelaksanaan Lokakarya 2 pun tercapai, seperti CGP dapat menunjukkan perkembangan/kemajuan prakarsa perubahan level diri, serta memperbaharui rencana ke depan berdasarkan umpan balik Calon Guru Penggerak lain, menjelaskan rencana penyampaian disiplin positif di kelas dan strategi penerapan di sekolah, menunjukkan kemampuan dalam memandu pembuatan Keyakinan Kelas, dan mempraktikkan Segitiga Restitusi dalam penerapan disiplin positif.
“Ketercapaian ini juga dibuktikan dengan target produk yang dihasilkan serta kemampuan CGP dalam melakukan praktik membuat keyakinan kelas serta segitiga restitusi dalam penerapan disiplin positif,” papar dia.
Anna Sukriani, salah seorang CGP pun menyatakan antusiasnya mengikuti Lokakarya 2 ini. Ia mengatakan, banyak pelajaran yang ia dapatkan dari pelaksanaan Lokakarya 2 yang diwarnai aksi berbagi dan berkolaborasi.
“Senang sekali bisa menjadi bagian dari program pendidikan guru penggerak. Kita lihat bersama-sama, saling berbagi, berkolaborasi, dan menginspirasi mewarnai setiap kegiatan pendidikan guru penggerak ini, termasuk pada kegiatan Lokakarya 2 yang luar biasa menginspirasi kami. Suasana cair tanpa sekat antara CGP dengan CGP begitu pula dengan Bapak/Ibu Pengajar Praktik kami,” detail Anna, sapaan karib guru di UPT SMA Negeri 1 Parepare ini. (*)
