Musda AMPI Sulsel Kontroversi, DPP Segera Tunjuk Pelaksana Tugas

  • Bagikan
ILUSTRASI

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Musyawarah Daerah (Musda) ke-IX Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Sulsel berlangsung kontroversi, Senin (10/10/2022).

Musda IX awalnya dibuka oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) AMPI sekaligus Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga.

Belakangan delegasi (DPP) AMPI memutuskan meninggalkan arena musda. Salah satu pimpinan sidang perwakilan DPP AMPI itu Gideon. Di DPP, Gideon menjabat menjabat Ketua Bidang Organisasi dan Pembinaan Wilayah DPP AMPI.

Gideon menginginkan pemilihan ketua DPD AMPI Sulsel dilakukan melalui musyawarah mufakat. Keinginan Gideon rupanya tidak sejalan dengan peserta musda. Kader AMPI daerah menginginkan pemilihan ketua dilakukan melalui pemunguatan suara, atau voting.

Gideon kepada wartawan menjelaskan alasan dirinya memutuskan untuk menunda musda dan akan melanjutkan proses musda AMPI Sulsel dikemudian hari.

“Kami dari DPP menunda pelaksanaan musda ke-IX AMPI Sulsel dikarenakan tidak bisa bermufakat di dalam forum dan kami memutuskan untuk meninggalkan lokasi dan tidak dapat dilanjutkan dikarenakan pimpinan sidang salah satunya adalah unsur DPP yang memiliki mandat resmi,” ujarnya.

DPP AMPI, kata dia, akan segera menetapkan Pelaksana tugas (Plt) DPD AMPI Sulsel untuk menjalankan mekanisme organisasi dan melanjutkan proses musda.

“Kami sedang mengupayakan menunjuk pelaksana tugas untuk melanjutkan Musda AMPI Sulsel,” tambah Gideon yang menjabat Ketua Bidang Organisasi dan Pembinaan Wilayah DPP AMPI.

Ia menegaskan, apabila musda AMPI Sulsel dilanjutkan tanpa kehadiran DPP AMPI, maka hal itu adalah ilegal. “Kalau ada musda yang dilanjutkan tanpa kehadiran DPP AMPI sesuai dengan tatib Musda Pasal 10, maka musda tersebut adalah musda Ilegal,” tandasnya.

Tanda- tanda musda tidak akan berjalan mulus sudah terlihat saat iring-iringan kendaraan Ketua DPP AMPI, Jerry Sambuaga memasuki lokasi musda di salah satu hotel di Makassar, Minggu (9/10) diwarnai keributan.

Jerry Sambuaga yang juga Wakil Menteri Perdagangan rencananya akan membuka Musda IX AMPI Sulsel yang merupakan organisasi sayap dari Partai Golkar ini.

Dari pantauan, rombongan kendaraan Ketua DPP AMPI, Jerry Sambuaga diadang sejumlah orang tak dikenal (OTK) saat akan memasuki hotel yang dijadikan lokasi Musda AMPI Sulsel.

Sementara itu, Koordinator Steering Committee (SC) Nasruddin Upel meluruskan kejadian yang ada pada Musda IX AMPI Sulsel di Hotel Swissbell Losari.

Nasruddin membantah adanya wacana deadlock.

“Musda AMPI Sulsel sudah berjalan sesuai dengan mekanisme dan tahapan. Sesuai dengan tahapan dan mekanisme organisasi,” ujar Nasruddin, Senin (10/10/2022).

Tambahnya, semua ketentuan-ketentuan dan aturan main organisasi khususnya dalam pelaksanaan Musyawarah Daerah, semua sesuai dengan anggaran dasar dan rumah tangga.

Adapun sidang-sidang dimulai dengan lancar. Namun, pada saat Steering Comite (SC) menyampaikan hasil penjaringan bakal calon dan diserahkan ke pimpinan sidang untuk ditetapkan sebagai calon, DPP juga memasukkan satu calon lagi untuk ditetapkan sebagai ketua terpilih.

“Satu calon ini tidak melewati prosedur, langsung mau ditetapkan. Tidak sesuai ketentuan. Yang bersangkutan tidak mendapatkan rekomendasi dukungan sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam aturan,” lanjut Nasruddin.

Lanjut dia katakan, DPP kemudian memaksa dan ngotot harus diakomodir calon yang diusulkannya. Dan, setelah diakomodir jadi calon, DPP kembali memaksakan untuk ditetapkan sebagai ketua terpilih. Mengabaikan satu calon yang lain yakni Andi Nurhaldin sebagai calon yang sudah ditetapkan.

Atas kejadian itu, kata Nasruddin, seluruh pemegang suara dari kabupaten/kota menolak. Sehingga dilakukan musyawarah. Namun dalam musyawarah itu tidak ditemukan mufakat.

Selanjutnya, pemegang hak suara dari kabupaten/kota meminta untuk dilakukan voting untuk memilih Ketua AMPI Sulsel. Namun DPP menolak.

“Mau langsung menetapkan calon yang diusung oleh DPP untuk menjadi ketua terpilih. Tetapi karena tidak disetujui oleh forum peserta Musda, DPP meninggalkan ruangan,” tandasnya.

“Yang terjadi sebenarnya adalah DPP selaku peserta Musda meninggalkan ruang Musda atau Walk out (wo) jadi bukan deadlock,” sambung Nasruddin.

Setelah DPP meninggalkan ruangan, pimpinan sidang yang lain itu melanjutkan sidang-sidang sampai dengan ada calon terpilih, pemilihan formatur, dan penutupan Musda. (*)

  • Bagikan