Danny Ancam Copot Camat-Lurah di Makassar yang Lamban Tangani Sampah

  • Bagikan
Wali Kota Makassar, Moh Ramdan Pomanto

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengancam akan mencopot camat dan lurah. Ancaman ini setelah Danny menilai sejumlah camat dan lurah lamban dalam penanganan sampah.

“Saya lihat kelemahan-kelemahan mendasar (penanganan sampah) di kelurahan dan kecamatan, saya harus akui itu,” tutur Danny kepada wartawan, Rabu (26/7/2022).

Menurut Danny, indikator kinerja camat dan lurah diukur dari tingkat kebersihan di wilayahnya masing-masing. Hal itu yang akan jadi dasar baginya untuk mengevaluasi bawahannya.

“Jadi kalau dia (camat dan lurah) tidak tanggap (tangani sampah) saya ukur, setelah dilapor tidak ada tanggapan, maka saya ada alasan untuk memberhentikan lurah dan camat,” tegasnya.

Saat ini juga sudah dihadirkan tim satgas pengawas kebersihan yang dinamakan Pakandatto atau Pasukan Penindakan Anti Kotor. Pakandatto juga akan membantu Danny mengevaluasi kinerja camat dan lurah, di samping membantu mengawasi kebersihan di tiap kelurahan.

Danny menekankan Pakandatto hadir karena memang kinerja camat dan lurah masih lemah dalam hal penanganan sampah. Tim yang dia komandoi secara langsung.

“Yang jelas saya menganggap pengawasan persampahan (camat dan lurah) itu lemah, maka saya ambil alih,” jelas Danny.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengaku membentuk satuan tugas (satgas) pengawas kebersihan yang dijuluki Pakandatto karena geram dengan kinerja para lurah. Danny menyebut para lurah lamban dalam penanganan sampah.

“Ya kalau saya sudah ambil alih begitu kan berarti masih lemah (kinerja lurah),” kata Danny kepada wartawan, Rabu (19/10).

Untuk diketahui, Danny Pomanto mengukuhkan Pakandatto di Anjungan Pantai Losari Makassar, Rabu (19/10). Mereka akan disebar ke tiap kelurahan menegur hingga melaporkan warga yang buang sampah sembarangan.

“Pakandatto ini penindakan, tim penindakan kalau ada yang kotor-kotor. Detailnya adalah melaporkan, menegur kemudian menindaki,” tutur Danny, Rabu (19/10) lalu.

Danny melanjutkan, Pakandatto dibentuk untuk memaksimalkan manajemen persampahan. Mereka yang tergabung dalam Pakandatto adalah tenaga Laskar Pelangi (Pelayanan Publik Berintegritas) yang direkomendasikan para camat.

“Utusan masing-masing kelurahan atas rekomendasi camat. Pasukan yang saya pimpin sendiri. Pasukan yang kerjanya mengawasi kualitas pembuangan sampah, bukan pengangkatan sampah,” ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Makassar Adi Rasyid Ali (ARA) mengkritik pembentukan Satgas Kebersihan Pakandatto atau Pasukan Penindakan Anti Kotor yang dibentuk Wali kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto. Menurutnya, gerakan sadar sampah seperti program Lihat Sampah Ambil (LISA) yang harus kembali dimaksimalkan.

“Yang paling penting adalah bagaimana penegakan perda terkait dengan sampah. Bagaimana membangun sadar sampah, ya kan sebenarnya sudah ada LISA. Saya kira sudah seperti itu sudah cukup ya,” ungkap ARA kepada detikSulsel, Kamis (20/10).

ARA mengkhawatirkan adanya potensi kehadiran Pakandatto akan menimbulkan keributan. Ini bisa menimbulkan riak-riak sehingga menurutnya harus hati-hati.

“Makanya bahasa yang lebih bijak itu sadar sampah. Pakandatto udah bagus tapi menurut pendapat saya sadar sampah jauh lebih baik,” tuturnya. (*)

  • Bagikan