OPINI : Perilaku Terburu-buru

  • Bagikan
Dr. Muhammad Anshar Akil, ST, MSi, CHt, CPNL adalah Dosen Komunikasi UIN Alauddin Makassar, Motivator Nasional, Hipnoterapis


Oleh
Muhammad Anshar Akil

Jika ingin melihat karakter orang-orang, lihatlah bagaimana mereka membawa kendaraan di pagi hari. Terutama antara pkl 07.00 sampai 07.30 adalah waktu yang kritis. Hampir setiap orang terburu-buru membawa kendaraan. Motor, bentor, mobil berlari kecang-kencang. Saling menyalip dengan kencang. Salah sedikit bisa kecelakaan.

Di pagi hari orang-orang berlomba memanfaatkan waktu kritis tersebut, untuk pergi sekolah agar tidak terlambat, untuk pergi kantor agar tidak terlambat, untuk berangkat kerja supaya tidak terlambat. Setiap orang memburu waktu, tancap gas kendaraan — utamanya motor-motor yang berlari kencang. Banyak anak sekolah membawa motor, ibu-ibu juga pada ramai mengantar anaknya pakai motor, begitu pula dengan ojol juga pada sibuk mengantar kendaraan. Itulah gambaran hiruk pikuk di pagi hari.

Mencari rejeki memang dianjurkan dilakukan di pagi hari. Setelah shalat subuh maka aktivitas orang-orang mencari rejeki sudah mulai ramai. Orang-orang mulai menyiapkan diri keluar rumah untuk menjemput rejeki bagi pegawai atau pekerja, menjemput ilmu bagi anak-anak sekolah, menjemput berita bagi wartawan, menjemput kesenangan bagi orang-orang yang pergi rekreasi, menjemput kesehatan bagi orang-orang yang sakit, menjemput kesuksesan dan kebahagiaan dengan caranya masing-masing.

Tujuannya orang melakukan berbagai aktivitas di pagi hari tentu baik dan bermanfaat. Namun menjalani kehidupan terburu-buru di pagi hari bukanlah hal yang baik. Terburu-buru adalah tanda kurangnya perencanaan.

Orang-orang yang terburu-buru itu takut terlambat padahal mereka terlambat berangkat sehingga waktu yang sempit membuatnya tidak tenang dan harus memacu kendaraan sekencang-kencangnya. Di perempatan tidak ada yang mau mengalah, saling berebut jalan. Mulai sekarang cobalah jalani aktivitas dengan lebih tenang, berangkat lebih pagi, berikan waktu yang cukup longgar bagi Anda untuk sampai di tempat tujuan. Dengan mengatur ritme aktivitas yang lebih teratur, penuh perencanaan, maka sikap tergesa-gesa itu dapat diatasi. Perilaku terburu-buru terutama dalam membawa kendaraan bukan hanya mengundang banyak resiko dalam perjalanan tapi juga menguras emosi kita sehingga lebih cepat lelah dan tidak konsentrasi. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version