Program Pemkot Makassar Laris Manis

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Penyelenggaraan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) dan Makassar Investment Forum (MIF) resmi ditutup di Four Point by Sheraton, Rabu (9/11/2022).

Sekedar diketahui, Rakernis nasional Apeksi mengusung tema ‘Otonomi Fiskal, Investasi, dan Kemandirian Kota’ ini dihadiri sekitar 69 kota, ada 44 wali Kota dan sisanya diwakili oleh Sekertaris Daerah.

Empat isu yang akan dibahas dalam kegiatan ini yakni, kebangkitan ekonomi, kelengkapan dan penguatan regulasi, suksesi kepemimpinan di daerah serta Infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan.

Sedangkan untuk MIF ialah forum bertaraf internasional dihadiri 64 kota se-Indonesia dan delegasi dari delapan negara yaitu, Belanda, Jepang, Australia, Inggris, Korea Selatan, Jerman, Singapura, dan Hongkong.

Moh Ramdhan Pomanto memfasilitasi seluruh wali kota se-Indonesia melakukan one on one meeting dengan investor asing. Lewat Rakernis Nasional Apeksi 2022, Pemkot Makassar memberi kesempatan kepada wali kota se-Indonesia menjajaki peluang kerja sama dengan para investor.

Melalui MIF ini, Danny memperkenalkan beberapa proyek yang akan dilaksanakan Pemkot Makassar dengan skema investasi. Proyek yang dimaksud adalah Japparate, Makassar Cor City Arena (Macca), tol lingkar, New Balai Kota, dan Green Parking.

Dari lima proyek tersebut, yang banyak dilirik oleh calon investor adalah Japparate yang merupakan proyek revitalisasi Pantai Losari.
Pembangunan Japparate ini diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp3 triliun hingga Rp5 triliun.

Tak hanya itu, Japparate Masuk Kedalam lima besar Investment Projek Ready to Offer (IPRO) South sulawesi Investment challenge.

Danny Pomanto mengemukakan, meski telah ditawarkan dalam MIF asistensi dalam forum ini dapat menjadi sebuah tambahan pengetahuan terhadap pengoptimalan proyek ini nantinya.

“Ini kan kita sudah masuk 5 besar bukan masalah juara yang utama adalah asistensi tadi yang penting,” bebernya.

Ia melanjutkan, adapun dengan kategori investor yang ideal untuk Japparate harus mengikuti konsep dan genre yang diinginkan oleh pemerintah kota Makassar.

Lelaki dengan latar belakang arsitek itu menjelaskan, Japparate akan berada disepanjang Anjungan Pantai Losari.

“Namun tidak boleh ada konstruksi yang tidak dapat beradaptasi dengan laut. Kemarin saya bicara dengan Australia dan mereka punya perusahaan yang bekerja di bidang itu, mereka punya teknologi anti korosi,” kata Danny.

“Untuk Japparate sudah ada tiga investor yang konfirmasi ke saya, ini belum saja belum saya buka mereka baru dengar dengar saja,” sambungnya.

Selain Japparate, Korea Selatan juga berencana akan melakukan ekspansi kerja sama di Indonesia dengan menyasar Kota Makassar, setelah Jakarta dan Surabaya di bidang transportasi publik.

Hal itu disampaikan Junsung Kim Director General Korea Trade-Investment Promotion Agency (KOTRA) saat melakukan one on one meeting dengan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.

Kata Junsung Kim, Korea siap membantu Indonesia membangun LRT sebagai sistem transportasi publik. Apalagi Indonesia dan Korea Selatan merupakan rekan bisnis.

Sehingga delegasi Korea Selatan melirik rencana pembangunan LRT Pemkot Makassar di bawah kepemimpinan Danny Pomanto.

“Korea tertarik membawa rekan-rekan industri dari Korea untuk berinvestasi di Indonesia membangun LRT dan infrastruktur lainnya. Rencananya ekspansi mereka ingin berkolaborasi dengan kota-kota lain selain Jakarta dan Surabaya. Salah satunya Kota Makassar,” kata Junsung Kim.

Bahkan, kata dia, Korea Selatan siap membantu Pemkot mulai dari tahap development plan, yaitu rencana pengembangan dari tahap awal, eksekusi sampai selesai.

Usai pertemuan dengan Pemkot Makassar, pihaknya akan melapor ke Pemerintah Korea terkait dengan proyek LRT, ataupun proyek lainnya. (*)

  • Bagikan