META Sudah PHK 11.000 Karyawan, Ini Alasan Mark Zuckerberg

  • Bagikan
ILUSTRASI META

JAKARTA, BACAPESAN.COM — Kabar mengejutkan dari Meta, induk perusahaan teknologi dari Facebook milik Mark Zuckerberg. Raksasa teknologi itu berencana mem-PHK belasan ribu karyawannya di seluruh dunia.

Dihimpun dari berbagai sumber, diketahui Meta akan mem-PHK 11.000 karyawannya, menyusul permasalahan finansial yang dihadapi perusahaan.

Mark Zuckerberg mengatakan, ia merasa sedih bahwa harus melakukan kebijakan PHK terhadap karyawan, yang menurutnya adalah kunci dari keberhasilan perusahaan sejak awal merintis hingga saat ini.

“Kita tidak akan berada di tempat kita sekarang tanpa kerja keras kalian,” tulis Mark Zuckerberg, dalam surat yang ditujukan bagi semua pegawai Meta.

Pihak perusahaan kemudian menjelaskan sejumlah alasan mengapa kebijakan PHK itu harus diambil. Salah satu alasan mengapa PHK itu terjadi adalah akibat pengembangan Metaverse.

Banyak uang yang dibutuhkan untuk pengembangan Metaverse, meski di sisi lain perusahaan tengah mengalami penurunan pendapatan karena iklan yang menurun.

Chief Executive Officer Mark Zuckerberg dalam sebuah pesan kepada karyawan mengatakan, “Tidak hanya perdagangan online kembali ke tren sebelumnya, tetapi penurunan ekonomi makro, meningkatnya persaingan, dan hilangnya sinyal iklan telah menyebabkan pendapatan kami jauh lebih rendah dari yang saya harapkan,” ujarnya dikutip dari Reuters, Jumat 11 November 2022.

Jumlah PHK itu menjadi salah satu yang terbesar dan yang pertama dilakukan Meta selama 18 tahun. Kebijakan itu menyusul sejumlah perusahaan teknologi lain yang telah lebih dulu melakukan PHK.

Meta, yang dulu bernilai lebih dari USD 1 triliun, kini menurun hanya bernilai USD 256 miliar setelah kehilangan lebih dari 70 persen nilainya tahun ini saja.

Perusahaan berharap biaya pengeluaran 2023 bisa menurun menjadi USD 94 miliar hingga USD 100 miliar, dibandingkan dengan USD96 miliar hingga USD101 miliar yang diproyeksikan sebelumnya.

Bukan hanya PHK, perusahaan juga mengambil kebijakan untuk mengurangi ruang kantor, menurunkan pengeluaran diskresioner, dan memperpanjang waktu untuk tidak membuka lowongan kerja hingga kuartal pertama tahun 2023 untuk mengurangi pengeluaran.
Informasi saja, Meta pengembangan berbagai infrastrukturnya Metaverse membuat Meta mengeluarkan USD9,4 miliar pada tahun ini saja, angka itu diproyeksi akan terus meningkat.

PHK yang dilakukan terhadap 11.000 karyawan Meta itu setara dengan 13 persen staf. Adapun besar pesangon yang dibayarkan sebesar 16 minggu atau 4 bulan gaji plus 2 minggu gaji untuk setiap tahun kerja.

Hal itu dinyatakan CEO Mark Zuckerberg kepada karyawan Rabu, 9 November 2022, sebagaimana dikutip dari laporan Associated Press, Kamis, 10 November 2022.

Asuransi kesehatan bagi karyawan dan keluarganya akan diteruskan selama enam bulan ke depan, tambah Zuckerberg.

Zuckerberg mengatakan kepada karyawan pada hari Rabu bahwa mereka akan menerima email pemberitahuan jika mereka termasuk di antara mereka yang dilepaskan atau di-PHK.

Akses ke sebagian besar sistem perusahaan akan terputus untuk orang-orang yang kehilangan pekerjaan, katanya, karena sifat sensitif dari informasi itu.

“Kami menjaga alamat email aktif sepanjang hari sehingga semua orang bisa mengucapkan selamat tinggal,” kata Zuckerberg.

Zuckerberg mengatakan dia membuat keputusan untuk merekrut secara agresif, mengantisipasi pertumbuhan yang cepat bahkan setelah penguncian pandemi berakhir.

Sayangnya, ini tidak berjalan seperti yang saya harapkan, kata Zuckerberg dalam sebuah pernyataan.

“Tidak hanya perdagangan online yang kembali ke tren sebelumnya, tetapi penurunan ekonomi makro, meningkatnya persaingan, dan hilangnya sinyal iklan menyebabkan pendapatan kita jauh lebih rendah daripada yang saya harapkan. Saya salah, dan saya bertanggung jawab untuk itu.”

Setelah PHK 11.000 karyawan yang dilakukan Mark Zuckerberg pada Rabu kemarin, Meta mengklaim masih memiliki lebih dari 75.000 pekerja di seluruh dunia.

Faktanya, perusahaan hanya memiliki 71.970 pekerja pada akhir 2021, dan kurang dari 59.000 pada akhir 2020 lalu. (fin/*)

  • Bagikan