2023, Permintaan Nikel dan Rumput Laut Diprediksi Menurun

  • Bagikan
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022, Selasa (30/11/2022).

MAKASSAR, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID– Kondisi Perekonomian Global yang tidak kondusif di tahun 2023 membawa pengaruh bagi perekonomian Indonesia khusunya sektor Industri.

Jika di tahun 2022 pertumbuhan ekonomi diangka 4,8 persen hingga 5,2 persen, Di tahun 2023 diprediksi berada di angka 4,6 persen hingga 5,3 persen. Hal tersebut disebabkan ekspor yang diprediksi juga ikut mengalami penurunan di tahun 2023.

Menurut Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Padjar Majardi sektor industri akan yang berpengaruh adalah nikel dan rumput laut.

“Nikel dan rumput laut memang akan turun, namun tidak banyak karena kebutuhan akan nikel sangat besar, begitu juga rumput laut,” ucap Fadjar dalam jumpa persnya pasca Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022, Selasa (30/11/2022).

Sedang sektor yang diperkirakan akan terjaga adalah sektor pertanian, “Sektor yang akan terjaga kemungkinan pertanian. Bahkan bisa saja melebihi 2022, apalagi Sulsel menjadi lumbung pertanian,” ucapnya.

Berbeda dengan ekspor, kebutuhan domestik diperkirakan akan mengalami kenaikan, “Dari sisi domestik yang akan tetap tinggi kebutuhan rumah tangga,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan