Mahasiswa Nigeria Aminu Adamu Mohammed Meminta Maaf Kepada Aisha Buhari Melalui Tweet

  • Bagikan
Amnesty International mengatakan Aminu Adamu Mohammed menjadi sasaran "penyiksaan" setelah penangkapannya

MAKASSAR, BACAPESAN.CO.ID – Seorang mahasiswa Nigeria yang ditangkap dan ditahan selama lebih dari dua minggu setelah dia diduga mencemarkan nama baik istri Presiden Muhammadu Buhari di Twitter telah meminta maaf kepada ibu negara.

Aminu Adamu Mohammed dibebaskan pada hari Jumat setelah pihak berwenang mencabut dakwaan atas dasar belas kasihan.

Mr Mohammed membantah menyebarkan informasi ‘palsu’ selama penampilan pengadilan.

Dia membantah memfitnah Aisha Buhari dalam sebuah tweet yang menyatakan dia telah menyalahgunakan uang publik untuk kepuasannya.

Namun dalam serangkaian tweet dan pesan video selama akhir pekan, sarjana berusia 24 tahun itu meminta maaf kepada Bu Buhari atas tweet awal.

”Saya tidak pernah bermaksud untuk menyakiti perasaan Anda,” katanya, berjanji untuk ”berubah menjadi lebih baik.”

Mr Mohammed juga berterima kasih kepada Mrs Buhari karena telah memaafkannya, menggambarkannya sebagai “ibu kami”.

Dia menggambarkan pengalamannya sebagai “saat-saat tergelap dalam hidupku”.

Dia tidak memberikan perincian tetapi dia menyatakan “terima kasih yang tulus” kepada mereka yang menunjukkan dukungan kepadanya dengan mengatakan bahwa kasusnya harus menjadi “pelajaran bagi kita semua”.

Permintaan maafnya kepada Nyonya Buhari telah memicu kontroversi di media sosial di Nigeria dengan banyak pengguna mengatakan ibu negara seharusnya meminta maaf kepadanya karena cara dia diperlakukan.

Namun ada sebagian yang mengatakan permintaan maafnya tepat guna menyelesaikan perselisihan tersebut.

Penangkapan dan dakwaan selanjutnya terhadap mahasiswa tersebut telah memicu kemarahan di Nigeria dengan banyak pengguna media sosial dan aktivis hak menyerukan pembebasannya segera.

Pada hari Kamis, Amnesty International mengatakan bahwa Mohammed menjadi sasaran “penyiksaan” dan bentuk “perlakuan buruk” lainnya setelah penangkapannya, menyebutnya sebagai “tindakan yang sangat represif” yang “dengan berani melanggar hak asasinya”. Pihak berwenang Nigeria belum mengomentari tuduhan ini.

Mohammed mempelajari pengelolaan lingkungan di Universitas Federal di Dutse, di negara bagian utara Jigawa, dan akan memulai ujian akhir pada hari Senin. (Bbc/*)

Referensi :

https://www.bbc.com/news/world-africa-63854699

  • Bagikan