MAKASSAR, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID– Sebagai pengawas komoditi ekspor Indonesia khususnya di wilayah Sulsel, Beacukai Sulawesi Bagian Selatan paham betul komoditi laris manis yang diminati pasar dunia.
Kepala Kantor Wilayah Beacukai Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel), Nugroho Wahyu Widodo mengatakan, ada beberapa komoditi khas Sulsel yang sangat laku di pasar internasional.
Menurut Nugroho, komoditi laris manis pertama adalah hasil laut atau perikanan. “Komoditi yang paling diminati salah komoditi perikanan mulai tuna, kepiting, dan teripang sangat laku di pasar ekspor,” ucapnya pada gelaran ExporA International Logistic and Trade Expo 2022.
Komoditi lari manis lainnya adalah rempah rempah lada, jahe dan sebagainya. Yang lainnya adalah barang barang ramah lingkungan.
“Saya menemukan sedotan dari rumput, ini diminati pasar ekpor.,” katanya.
Meski diminati pasar luar negeri, menurut Nugroho, UMKM Indonesia selalu terkendala pada kuantitas dan kontinuitas.
“Cuman kelemahan UMKM kita, kualitas bagus namun kuantitas dan kontinuitas yang kadang kurang bagus. Misal diminta expor dalam jumlah besar, biasanya tidak sanggup memenuhi permintaan. Kontinuitas jika diminta kemudian diminta lagi selanjutnya namun komoditi sudah tidak ada lagi,” tuturnya.
“Olehnya kami menyarankan UMKM jangan hanya sibuk bersaing tetapi bersinergi. Misal ada yang memiliki barang barang yang sama jangan bersaing, tetapi saling merangkul dan bersinergi,” pungkasnya.
Lebih jauh, saat ini tujuan utama ekspor Indonesia masih di Korea, Cina Singapore, Jepang Nigeria dan Inggris. (*)
