Aktris Iran Taraneh Alidoosti Dibebaskan dengan Jaminan

  • Bagikan
Aktris terkemuka Iran Taraneh Alidoosti berbicara melalui ponsel sambil memegang seikat bunga setelah dibebaskan dari penjara Evin di Teheran, Iran, Rabu, 4 Januari 2023.

IRAN, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Salah satu aktris paling terkenal Iran , yang ditangkap setelah dia mengkritik eksekusi seorang pria yang terlibat dalam protes nasional, dibebaskan dengan jaminan pada hari Rabu (04/01), kata ISNA yang berpihak pada negara.

Taraneh Alidoosti, yang membintangi film peraih Oscar 2016 “The Salesman,” mengutuk hukuman gantung Mohsen Shekari, yang terbunuh bulan lalu dalam eksekusi pertama yang diketahui terkait dengan protes. Shekari dilaporkan dihukum karena “mengobarkan perang melawan Tuhan” karena diduga menikam seorang anggota pasukan paramiliter Basij pada sebuah protes di Teheran pada 23 September.

Pengacara Alidoosti mengatakan kepada ISNA bahwa dia dibebaskan dengan jaminan dan outlet reformis Shargh Daily menerbitkan gambar yang menunjukkan dia di jalan setelah dibebaskan dari penjara Evin yang terkenal tanpa penutup jilbab tradisional Islam.

Gambar lain di media sosial menunjukkan dia memegang bunga dengan pendukung setelah pembebasannya.

Alidoosti, yang telah tampil di berbagai acara TV populer Iran, dikenal karena aktivismenya dalam gerakan MeToo di industri perfilman Iran dan merupakan salah satu dari beberapa selebritas Iran yang menyatakan dukungan untuk protes tersebut.

Lebih dari 500 selebritas, aktor, penulis drama, novelis, dan sutradara telah menandatangani surat terbuka yang menyerukan pembebasan Alidoosti. Surat terbuka berjudul “Bebaskan Taraneh Alidoosti” itu ditandatangani oleh tokoh-tokoh terkenal termasuk Emma Thompson, Mark Ruffalo, Penélope Cruz, Kate Winslet dan Kristen Stewart.

Alidoosti tidak didakwa secara resmi tetapi awalnya ditangkap karena “kurangnya bukti untuk klaimnya” sehubungan dengan protesnya terhadap hukuman gantung Shekari.

Dikenal sebagai aktivis feminis, Alidoosti bulan lalu menerbitkan foto dirinya di Instagram tanpa hijab Islami dan memegang tanda bertuliskan “Perempuan, Hidup, Kebebasan” untuk menunjukkan dukungan bagi gerakan protes.

Beberapa warga Iran telah dijatuhi hukuman mati dengan eksekusi selama protes nasional, yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun setelah dia ditangkap oleh polisi moralitas negara karena diduga tidak mengenakan jilbabnya dengan benar.

Kematiannya menyentuh saraf di Republik Islam, dengan tokoh masyarakat terkemuka keluar untuk mendukung gerakan tersebut. Protes sejak itu telah menyatu di sekitar berbagai keluhan dengan rezim otoriter. (CNN/*)

REFERENSI:

https://edition.cnn.com/2023/01/04/middleeast/taraneh-alidoosti-released-bail-intl/index.html

  • Bagikan