Pengrajin di Gowa Sulap Limbah Kayu Jadi Kerajinan, Tak Hanya Bernilai Ekonomis Juga Bentuk Pelestarian Budaya

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID- Irwan D Rola, seorang warga di kelurahan pandang-pandang Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa mampu menyulap limbah kayu menjadi kerajinan bernilai ekonomis.

Ditangan kreatif Irwan, berbagai kerajinan seperti miniatur badik, jam dinding kayu, gelang, stand hp, tempat flashdisk dan masih banyak lagi mampu tercipta.

Tak perlu waktu lama, bapak dua anak ini mampu mengolah limbah kayu menjadi berbagai kerajinan hanya 15 menit hingga 30 menit.

Menariknya, kerajinan yang ia buat dak jauh dari barang barang bersejarah di Sulsel seperti badik dan phinisi. Dirinya sengaja membuat sebagai bentuk pelestarian adat dan budaya.

“Saya membuat miniatur badik ini untuk mengangkat kembali adat dan budaya kerajaan Gowa karena pembuat badik memang dikenal itu ya berasal dari Kabupaten Gowa,” ujarnya saat ditemui, selasa (7/2/2023).

“Bahannya saya dapat disekitar rumah, untuk bahan dari batang pohon, saya biasa dapat dari pohon yang sudah tumbang,” tambahnya.

Irwan menjelaskan, dirinya mulai merintis bisnis sejak tahun 2020 saat wabah Covid-19 menyerang.

“Saya memulai usaha mengolah limbah kayu sejak tahun 2020 kebetulan pas wabah Covid-19, sebenarnya kerjaan saya itu tukang cat dekoratif dan interior rumah tapi karena waktu itu Covid, orang yang membutuhkan jasa untuk pengecetan juga menurun makanya saya mulai membanting stir jadi pengrajin limbah kayu,” katanya.

Untuk harganya sendiri, Daeng Rola menjualnya mulai harga Rp 5 ribu hingga Rp 100 ribu yang dijualnya melalui instagramnya @rola_kreasi.

“Harganya tergantung ukuran, bahan dan kerumitannya yang saya jual mulai Rp 5 ribu hingga Rp 100 ribu,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan