DPRD Makassar Minta Pelindo dan PT Wika Selesaikan Masalah Dampak Tol MNP

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar dalam hal ini Komisi C DPRD Makassar meminta kepada Pelindo dan PT Wika segera menyelesaikan permasalahan yang ada di lapangan pada pembangunan Tol Makassar New Port (MNP).

Ketua Komisi C DPRD Makassar, Sangkala Saddiko mengatakan pihaknya telah mengecek langsung dari banyaknya aduan warga yang mengatakan dirugikan akibat pembangunan MNP ini. Antara lain, sejumlah rumah yang retak. Kemudian, ada beberapa warga masyarakat yang belum terbayarkan lahannya.

“Sementara beberapa masyarakat yang ditemui itu sudah mengakui siap menerima dan bahkan sudah dijanji tapi realisasi seperti yang diharapkan menurut dia itu tidak terealisasi sebagaimana yang diharapkan,” kata Sangkala Saddiko, Kamis (2/3/2023).

Dirinya juga menyebutkan masyarakat mengeluhkan dampak banjir. Rumah yang tidak pernah banjir kini ikut kebanjiran hingga setinggi paha akibat dugaan dari dampak pembangunan MNP ini. Namun pada saat kunjungan Pelindo tak hadir.

“Pelindo harus hadir di situ karena setahu saya Pelindo ini adalah penyedia dana untuk pembangunan atau pembebasan lahan yang terkena jalur tol MNP. Tetapi pihak Pelindo tidak hadir tanpa alasan karena kami tidak dihubungi alasannya. Sehingga titik temu masyarakat itu banyak pada Pelindo,” bebernya.

Pada saat pertemuan kata Politikus PAN ini, hanya perwakilan PT Wika yang hadir, itupun hanya mengatakan bahwa tanggung jawabnya hanya pada teknis. Namun, PT Wika telah berjanji untuk segera membenahi rumah-rumah warga yang retak paling lambat 7 hari kedepan.

“Tap kita tunggu realisasinya seperti apa wujudnya karena masyarakat mengaku sudah lama dijanji, tetapi sampai sekarang belum dilakukan itu,” jelasnya.

Anggota Komisi C, Fachruddin Rusli menambahkan bahwa ada dua kelurahan yang terdampak dari proyek ini, yaitu warga Kelurahan Kaluku Bodoa dan Buloa dengan berbagai macam masalah. Antara lain juga kata dia adanya rumah yang hanya diambil sepotong, sehingga warga meminta kompensasi diambilnya lahan mereka.

“Karena ada rumah yang hanya diambil sampai ruang tamu, sehingga mereka hanya tersisa untuk naik tangga ke lantai dua,” ungkapnya.

Sehingga itu, ia berharap pihak Pelindo dan PT Wika untuk menyelesaikan semua itu. “Karena kita mau tidak ada mau dirugikan dan kita juga anggap jalan ini penting karena proyek nasional,” jelasnya. (*)

  • Bagikan