PT Titan Infra Energy Group menargetkan produksi batu bara tahun ini naik dan bisa mencapai 20 juta ton dengan meningkatkan pemanfaatan tenaga kerja lokal.
Direktur Utama PT Titan Infra Energy Irjen (Pol) Purn Darwan Siregar menegaskan, tahun lalu perusahaan berhasil memproduksi batu bara sebanyak 14 juta ton dan tahun ini produksinya akan digeber hingga target tersebut tercapai.
Upaya meningkatkan produksi itu diiringi dengan peningkatan kualitas produksi yakni dengan menambah kapasitas bongkar muat pelabuhan dan peningkatan sumber daya manusia terkhusus dengan memanfaatkan tenaga kerja local.
Peningkatan sumber daya manusia ini dilakukan dengan membuat komitmen dengan kebijakan Local Boy for Local Job di seluruh entity bisnis grupnya.
”Saat ini perusahaan memiliki 3000- an tenaga kerja local selama 20 tahun PT Titan berkiprah di bisnis tambang,’’ kata Darwan kepada media
Sedangkan Upgrade fasilitas pelabuhan ini untuk memudahkan bongkar muat batu bara di dermaga sehingga batubara ini bisa diangkut dengan dua jalur yakni sungai dan darat.
Upgrade conveyor 1D Phase 1, beroperasinya tambahan jembatan timbang dan crusher di stockpile KM 36.
Proyek Phase 1D dilaksanakan guna mengembangkan fasilitas pelabuhan yang ada saat ini untuk dapat mendukung target produksi 20 juta ton per tahun.
Pelabuhan SDJ akan terus dikembangkan sesuai dengan besarnya permintaan dari para pemakai.
Selain itu juga jalan khusus angkutan baru bara yang dikelola PT Servo Lintas Raya (PT SLR) anak perusahaan Titan grup juga tahun ini kembali memperluas jalannya dengan menambah jalan angkutan batubara sepanjang 26 km di sisi selatan Muara Enim atau total panjang jalan khusus batubara 146 km.
“Jalan angkutan batu bara kita buat lebih dekat dengan lokasi tambang sehingga aktivitas tambang tetap berjalan tanpa menggangu jalan raya sehingga sektor ekonomi tetap berjalan dan menyebabkan jalan umum macet,” ujarnya Darwan
Darwan mengatakan dengan upgrade fasilitas logistik ini diharapkan aktivitas penambangan hingga angkutan berjalan lancar karena semuanya lengkap. Sebab jika fasilitas logistik tidak diupgrade juga tidak akan maksimal hasil tambang karena akan ada bottleneck di jalur angkutannya.
Titan juga dalam waktu dekat atau Juli ini akan go publik atau IPO. Saat ini rencana ipo sudah masuk tahap awal yakni pembahasan dan juga konsultasi dengan konsultan juga rapat.
Darwan Siregar mengatakan, siap dan mendukung keinginan perusahaan untuk bisa go public dan segala keperluan terkait legalitas dan formalitas perusahaan akan segera disiapkan.
“Tidak hanya itu saja, kesiapan SDM dan perihal penunjang lainnya juga tetap menjadi bagian yang akan tetap diperhatikan,” ujarnya.