Rudianto Lallo Puji Kerja-kerja Lembaga Dakwah Al Ishlah, Ajarkan Kebaikan hingga ke Pelosok

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.COM — Ketua DPRD Makassar, Rudianto Lallo menghadiri kegiatan Halal Bihalal Lembaga Dakwah Al Ishlah Pusat Kota Makassar di Hotel Karebosi Primier, Ahad (7/5/2023).

Di kesempatan ini, Politisi Partai NasDem itu menyampikan dukungan dan support-nya pada lembaga Dakwah Al Ishlah untuk terus aktif menyampaikan pesan-pesan kebaikan kepada seluruh warga. Kehadiran lembaga ini diakui telah banyak berperan dalam mengedukasi masyarakat untuk senantiasa berbuat kebaikan.

Pemerintah harus berkontribusi kepada lembaga dakwah ini. Ini berperan besar dalam menjaga kedamaian. Lewat pesan-pesan dalam setiap dakwanya banyak mempengaruhi positif di masyarakat. Olehnya saya selaku bagian dari pemerintah daerah respek dengan kehadiran lembaga ini,” kata Rudianto Lallo saat memberikan sambutan.

Rudianto Lallo juga menyampaikan jika pemerintah harusnya terus berdampingan dengan lembaga ini. Kehadirannya tidak semata menyebarkan kebaikan, namun juga banyak mengedukasi masyarakat cara berislam yang benar, mendidik masyarakat baca tulis Al-Quran.

“Yang dimana program itu adalah tanggungjawab pemerintah, makanya saya sampaikan terima kasih kepada lembaga ini yang terus bekerja dengan ikhlas membantu kami di pemerintahan, utamanya mereka hadir mengedukasi anak-anak kami agar tak terlibat dalam kriminal,” ujar Rudianto Lallo.

“Lembaga ini harus kita jaga, harus disupport, harus diperhatikan supaya syiar Islam terus berjalan,” tambahnya.

Rudianto Lallo juga menyinggung kerja-kerja lembaga ini tak terlepas dari apa yang dilakukan oleh Karaeng Matoaya, raja Tallo pertama yang memeluk agama Islam, yang dilakukannya bersama keluarganya pada 22 September 1605. Yang tak lama kemudian, raja Gowa Sultan Alauddin yang juga adalah kemenakannya turut serta memeluk Islam. Sehingga Islam kemudian menjadi agama resmi Kesultanan Makassar.

“Jadi kegiatan lembaga ini yang menyebarkan kebaikan sama dengan apa yang dilakukan Karaeng Matoayya pada abad 1906. Jadi berkat mereka kita semua memeluk agama islam. Dia menjadi pintu masuknya islam di Makassar dan menyebar di Sulawesi Selatan,” tutup Rudianto Lallo. (*)

  • Bagikan