Viral Jemaah Indonesia Disindir Doyan Selfie, Ustad H Mustari Ago: Tergantung Sudut Pandang Melihatnya

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID- Kritikan soal jamaah asal Indonesia yang doyan selfie bahkan pura-pura berdoa saat menunaikan haji dan umrah viral di sosial media.

Dalam video berdurasi 1 menit 58 detik ini, terlihat Imam Masjid Nabawi, Syekh Sulaiman Ar-Ruhaili bercerama dan menyayangkan sikap warga Indonesia yang teramat doyan selfie.

Dalam momen yang terekam, Syekh Sulaiman berkata bahwa banyak sekali jemaah Indonesia yang gemar melakukan selfie di Masjid Nabawi ketika Khatib sedang berceramah. Guru besar Fakultas Syariah Universitas Islam Madinah ini mengatakan jika para jemaah itu tidak benar-benar berdoa.

Mereka sengaja meminta tolong kepada rekannya untuk difoto seolah-olah sedang berdoa. Syekh Sulaiman bahkan berulang kali mempraktikkan gaya para jemaah yang gemar berselfie.

“Bahkan mereka berbohong dalam selfie-nya ‘Hei, tolong fotokan aku’ (sembari menirukan gerakan jemaah berdoa). Bohong! Padahal, tidak berdoa,” ungkap dia.

“Tapi kalau pulang ke Indonesia, mereka pajang dan pamerkan ke semua orang seolah-olah sedang berdoa di Masjid Nabawi,” papar Syekh Sulaiman.

Menanggapi hal tersebut, Ustad H Mustari Ago mengatakan hal tersebut tergantung sudut pandang.

“Sebenarnya itu menjadi hal yang lumrah bagi jemaah haji, bukan hanya jamaah haji Indonesia tetapi dari seluruh dunia. Biasanya mereka mengambil momen momen yang mereka senangi. Mungkin saat berfoto mereka bersandiwara, namun bukankah sebelum itu mereka benar benar berdoa. Jadi kalaupun mereka seakan-akan mendesain berfoto saja, kita maklumi mereka saat itu ekting,” pungkasnnya.

Lebih jauh, Owner Travel Haji dan Umrah Armina Sari Madani ini mengatakan biasanya para jamaah hanya ingin menyenangkan keluarga mereka sehingga melakukan hal tersebut.

“Dari sisi lain selain bergaya-gayaan, mereka pasti ingin menggembirakan anak cucu, keluarga sebagai kenang-kenangan . Tergantung dari sudut pandang mana memandang ini dan niatnya.” ujarnya

“Seluruh haji di dunia juga begitu namun kita mayoritas banyak yang dikirim jemaah kesana jadi kentara,” tutupnya. (*)

  • Bagikan