Jusmiati, Perempuan Tangguh Raih Penghargaan Dari Pemprov Sulsel

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.COM- Sebagai inisiator pemberdayaan perempuan dengan pemanfaatan lahan di lingkungan sekitarnya, Jusmiati sempat ditertawakan oleh masyarakat.

Jusmiati adalah salah satu dari 24 perempuan Sulsel, yang mendapatkan penghargaan yang diberikan bersamaan dengan peringatan ‘Hari Kartini’ di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (25/5/2023).

Ketika dirinya berhasil melakukan hal yang bermanfaat oleh orang banyak, tak sedikit orang mulai mengikuti ajakannya, itu membuktikan bahwa insiatif dapat membongkar pola pikir stereotip masyarakat.

“Tantangannya luar biasa, kami pertama itu door to door dulu dari rumah ke rumah. Ada juga mengatakan negatif tentang saya. Tetapi setelah merasakan manfaatnya akhirnya ikut juga,” kata Jusmiati usai menerima penghargaan dalam acara Apresiasi Perempuan Inspiratif Peringatan Hari Kartini 2023 OASE Kabinet Indonesia Maju, di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis 25 Mei 2023.

Kegiatan yang dilakukan Jusmiati itu menanam tanaman sayuran, seperti kangkung, sawi, cabai, timun dan tanaman lainnya. Ia menanam di depan pekarangan rumahnya masing-masing ibu-ibu.

Kata dia, hal itu dilakukan karena melihat ibu-ibu sekarang memiliki banyak pengeluaran, apalagi ditambah biaya-biaya lainnya.

“Jadi saya mengajak ibu-ibu untuk menekan pengeluaran setiap hari dan meningkatkan kesehatan juga, serta menekan angka stunting,” sebutnya.

Ibu kelahiran Bone itu mengaku, melakukan hal itu sejak 2016 silam. Bahkan sekarang Jusmiati diajak oleh desa lain untuk memulai hal bermanfaat itu.

“Saya mengembangkan ke desa-desa lain, saya sering dipanggil untuk mengajak ibu-ibu untuk menanam sayur,” tuturnya.

Dengan hal itu, Jusmiati mendapatkan penghargaan nasional menjadi perempuan berprestasi dan berjasa serta berhasil masuk dalam 10 besar nasional.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulsel, Andi Mirna menyampaikan, Jusmiati banyak membantu perempuan dan anak di Desa Lampoko, Bone, Sulsel.

Ia menambahkan, sekarang Jusmiati dan ibu-ibu lainnya berhasil menanam sayuran seluas 4 hektare, dan hasilnya tergolong melimpah.

“Bahkan jadi supplier restoran di Kabupaten Bone. Dia juga tanam pepaya califprnia, pas puasa banyak dijual. Jadi ibu-ibu di (Desa) Lampoko tidak menganggur lagi, tidak ada lagi anak-anak tinggal main gadget. Pulang sekolah bantu ibunya ikat sawi,” tutup Andi Mirna. (*)

  • Bagikan