KPU Torut Tetapkan DPT, Ini Jumlahnya

  • Bagikan
Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Toraja Utara (Torut), gelar rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) tingkat kabupaten pada pemilihan umum (pemilu) 2024, Rabu, 21 Juni 2023 di Toraja Misiliana Hotel.

TORAJA UTARA, BACAPESAN.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Toraja Utara (Torut), gelar rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) tingkat kabupaten pada pemilihan umum (pemilu) 2024, Rabu, 21 Juni 2023 di Toraja Misiliana Hotel.

Turut dihadiri Bawaslu Torut, OPD terkait dan Panitia Pemihan Kecamatan (PPK) se-Torut dan sejumlah pengurus partai politik yang ada di Torut.

Berdasarkan berita acara KPU Torut nomor 256/PL.01.2-BA/7326/2023 tentang rapat pleno terbuka rekapitulasi DPT tingkat kabupaten pada pemilu tahun 2024, tertanggal 21 Juni 2023, dimana jumlah DPT yakni 176.720 dengan rincian pemilih laki-laki sebanyak 89.328 dan perempuan sebanyak 87.292 pemilih.

Dengan jumlah kecamatan sebanyak 21 kecamatan, dengan jumlah kelurahan/lembang yakni 151 dan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yakni 748.

Dalam kesempatan itu ketua KPU Torut, Bonne Fredom yang sisa beberapa hari lagi akan mengakhiri masa jabatannya sebagai ketua dan anggota komisioner KPU, mewanti-wanti PPK dan PPS agar tertib administrasi dalam setiap kegiatan karena hal ini akan sangat membantu bila ada gugatan dikemudian hari.

“Sejak awal jajaran penyelenggara sejak awal kami biasakan diri untuk tertib administrasi, mulai dari Notulensi rapat, daftar hadir, dokumentasi dan berbagai kegiatan pengadministrasi lainnya, serta penyelenggara juga harus femiliar dengan teknologi yang ada. Karena ini akan sangat menundukung, jika nanti ada gugatan ” beber Bonnie.

Dirinya juga mengingatkan agar PPK dan PPS agar mengkoordinar dengan baik nantinya jika surat suara dan sejumlah formulir yang ada saat didistribusikan, melakukan korscek terlebih dahulua agar jangan ada yang tertukar.

Dirinya berpesan kepada jajaran penyelenggara agar bekerja secara profesional karena pemilu merupakan konstetasi politik yang rawan dengan konflik. Untuk itu penyelenggara harus bekerja dengan baik, bertanggungjawab, taat pada aturan, berintegritas dan jangan sampai penyelenggara menjadi aktor penyebab konflik.

“Jaga moralitas teman-teman untuk melaksanakan pemilu ini, teman-teman sudah dipilih dan dilantik. Karena pertarungan NKRI di mata international olehnya jaga netralitasi dan jaga demokrasi. Dan tetap semangat, jangan bersedih, semoga silahturahmi kita bisa terus berjalan ” pungkas Bonnie. (*)

  • Bagikan