Pelayanan JKN di Fasilitas Kesehatan Memberi Kesan Positif Bagi Andi Pajung

  • Bagikan

PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Memasuki satu dekade penyelenggaran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), manfaatnya telah dirasakan oleh berbagai kalangan masyarakat di Indonesia. Tidak hanya masyarakat yang berlatar belakang ekonomi menengah ke bawah, tetapi juga bagi mereka yang tergolong dalam ekonomi menengah ke atas.

Pelayanan administrasi dan pelayanan kesehatan yang diberikan fasilitas kesehatan Mitra BPJS Kesehatan kerap kali menuai respon positif dari para pesertanya. Salah satu respon positif datang dari Andi Pajung (57), seorang kepala di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kota Parepare.

Sejak tahun 1989, Andi Pajung sudah terdaftar sebagai peserta JKN yang saat itu dikenal dengan Perum Husada Bhakti (PHB). PHB bertransformasi menjadi PT Askes (Persero) pada 1992, selanjutnya sejak 2014 lalu PT Askes (Persero) bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan.

Ketika berbincang dengan Jamkesnews di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Parepare, Kamis (27/07), ia membagikan rasa syukurnya menjadi sebagai salah satu Peserta JKN. Menurutnya, Program JKN menjadi solusi yang tepat untuk ia dan keluarganya.

“Program JKN ini sangat penting untuk saya dan keluarga, apa lagi saat kondisi sakit dan harus di rawat inap. Saya pribadi berterima kasih kepada pihak BPJS Kesehatan yang telah memberikan pelayanan yang sangat baik dan tidak ada yang dibeda-bedakan,” tutur Andi Pajung.

Selama perbincangan yang dilakukan di ruang tunggu peserta, Andi Pajung sangat antusias berbagi pengalaman saat ia dan anaknya menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kota Parepare menggunakan layanan JKN. Selama menjalani perawatan, ia mengaku tidak ada pembatasan rawat inap yang ia dapat seperti kabar miring yang sering didengar.

“Saya pernah di rawat inap karena tifoid selama enam hari dan anak saya juga pernah di rawat selama empat hari karena ada masalah lambung. Selama menjalani perawatan, tidak ada biaya yang saya keluarkan bahkan untuk membeli obat jadi tidak perlu khawatir memikirkan biaya tambahan,” ungkap Andi Pajung.

Sadar akan pentingnya memiliki jaminan kesehatan, Andi Pajung juga turut mendaftarkan anaknya yang sudah tidak masuk dalam tanggungan dan juga untuk orang tuanya untuk berjaga-jaga karena tidak ada yang bisa memprediksi kapan penyakit akan menyerang.

Dalam kesempatan tersebut, Andi Pajung juga mendapatkan edukasi dari Duta BPJS Kesehatan terkait Aplikasi Mobile JKN dan penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dapat digunakan sebagai identitas Peserta JKN.

Tidak menunggu lama, ia langsung meminta anaknya untuk mengunduh Aplikasi Mobile JKN saat itu juga dan melakukan registrasi untuk mempelajari fitur-fiturnya yang ada di dalamnya.

“Saya sangat tertarik dengan Aplikasi Mobile JKN ini, terutama fitur kartu digital dan Rencana Pembayaran Bertahap (REHAB). Tidak bisa dipungkiri saat ini kita lebih memilih ketinggalan dompet dari pada ketinggalan handphone. Nah, melalui aplikasi ini semuanya sudah ada dalam genggaman, cukup klik saja,” puji Andi Pajung.

Ayah dari lima anak ini juga bercerita jika anak ketiganya akan menjalani program pertukaran pelajar, jadi Aplikasi Mobile JKN ini akan sangat berguna nantinya. Ia juga mengacungi jempol berbagai inovasi yang terus dikembangkan oleh BPJS Kesehatan guna memberikan pelayanan terbaik kepada pesertanya.

Diakhir perbincangan Andi Pajung menyampaikan harapannya kedepan tentang program JKN. Ia berharap, BPJS Kesehatan dapat terus memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Indonesia. Ia juga berharap masyarakat yang kurang mampu dapat terus merasakan pelayanan kesehatan yang setara.

“Semoga program JKN terus berlanjut dan pelayanannya terus ditingkatkan agar masyarakat Indonesia bisa mendapatkan pelayanan kesehatan berkulitas dan tidak ada diskriminasi,” tutup Andi Pajung. (***)

  • Bagikan