Gelar SSIC, BI Sulsel Jaring Proyek Investasi Potensial di 24 Daerah

  • Bagikan
SSIC 2023

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Bank Indonesia (BI) Sulsel terus mendorong dan mengoptimalkan investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Sulsel.

Merujuk pada data, realisasi investasi dan perbaikan Investor Condifedence pasca pandemi terus mengalami perbaikan yang ditandai oleh meningkatnya Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada triwulan I 2023 tumbuh 5,72 persen dibanding tahun sebelumnya dan realisasi investasi Sulsel dari PMA maupun PMDN yang meningkat sebesar 42 persen dibanding tahun sebelumnya atau Rp3,04 triliun.

Untuk memanfaatkan momentum tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel dan Pemerintah Provinsi Sulsel melalui Forum Percepatan Investasi, Perdagangan, Perindustrian, dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan (Pinisi Sultan) bersama-sama menyelenggarakan kegiatan South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) 2023.

SSIC merupakan wadah yang disediakan Forum Pinisi Sultan untuk menjaring proyek investasi potensial yang ada di 24 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan yang dapat dipasarkan ke berbagai investor baik dalam negeri maupun luar negeri untuk menarik dana investasi masuk ke wilayah Sulsel.

Mengusung tema Strengthening A Fast-growing, Inclusive And Sustainable Economy, SSIC kali ini diikuti oleh Pemerintah Provinsi yang tergabung dalam PINISI SULTAN diantaranya DpMPTSP Sulsel, Bappelitbangda Sulsel, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, serta Dinas Pariwisata Sulsel, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Project Owner Investment Project Ready to Offer (IPRO), sampai Bupati dan Walikota se-Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini menjaring 24 usulan Projek Investasi senilai Rp9,12 Triliun dari 24 Kabupaten Kota di Sulawesi Selatan untuk diambil 5 projek investasi terbaik. Dari 24 peserta SSIC 2023, telah dilakukan penilaian tahap 1 dan tahap 2 oleh 5 dewan Juri.

5 juri tersebut antara lain Drs. Sumedi Andono Mulyo selaku Direktur Perencanaan dan Pengembangan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional, Bappenas, Gatot Subyargo Wijayadi, Direktorat Fasilitasi Promosi Daerah, Kementerian Investasi, Junaedi B, Kepala Biro Ekonomi Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr Zulfadly Urufi, Tenaga Ahli Sucofindo dan Dr. RR. Karlina Aprilia Kusumadewi, Akademisi Universitas Diponegoro.

Hasil seleksi tahap 2 menyisakan 5 Investment Project Ready To Offer (IPRO) yang akan mempresentasikan proyek investasinya dihadapan dewan juri langsung.

Kelima Proyek Investasi tersebut adalah Pengolahan Rumput laut dari Kabupaten Bone, Pengembangan Kawasan Industri Bantaeng Pabrik Baterai Litium dari Kabupaten Bantaeng, Parepare hotel dan convention hall dari kota Pare-Pare, Industri Pengalengan Ikan Sarden Terintegrasi dari Kabupaten Sinjai, serta Pengembangan Kawasan Minapolitan Selayar (KMS) dari Kabupaten Selayar.

Dari lima daerah Kabupaten Kota finalis SSIC 2023 tersebut, para kepala daerahnya atau pejabat yang mewakili mempresentasikan potensi project investasi yang siap untuk ditawarkan ke investor ke para dewan juri.

Kegiatan ditutup dengan pengumuman hasil pemenang South Sulawesi investment Challenge (SSIC) 2023. Hasilnya, tim dewan juri memutuskan Kabupaten Bantaeng sebagai juara 1, Kabupaten Kepulauan Selayar Juara 2, Kabupaten Bone Juara 3, Kabupaten Sinjai Harapan 1, dan Kota Parepare sebagai juara harapan 2 kompetisi SSIC 2023.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Causa Iman Karana mengatakan, kegiatan SSIC 2023 ini memberikan dampak positif berupa meningkatnya awareness stakeholders pemerintah daerah khususnya Kabupaten Kota yang ada di Sulawesi Selatan akan pentingnya mempersiapkan project investasi yang ada didaerah agar dapat dipromosikan dengan baik ke Investor luar dan dalam negeri.

“Kegiatan SSIC juga meningkatkan exposure project investasi di daerah Sulsel ke calon investor. Sebab, Kabupaten/Kota pemenang SSIC 2023 nantinya akan diikutsertakan dalam kegiatan South Sulawesi Investment Forum (SSIF) 2023 untuk dihubungkan dan dipromosikan secara langsung ke potential investor dalam dan luar negeri untuk menjaring dana investasi yang masuk ke daerah Sulawesi Selatan,” ujarnya. (Hikmah/B)

  • Bagikan