Tamo yang ikut lari mengaku hanya menemui kendala kecil selama perjalanan lebih dari 5 km “Kendalanya angin pas lari, dan tidak bisa menyelip kare kostum agak besar,” tukasnya.
Tamo yang mendamba ikut Borobudur Marathon di Jateng berharap tahun depan bisa berpartisipasi, “Saya sudah ikut kegiatan ini dari tahun lalu. Tahu lalu saya dapat slot tapi tidak dapat tiket pesawat, tahun ini saya tidak kebagian slot. Semoga tahun depan bisa iku,” harapnya.
Sementara itu Direktur IT, Jaringan, dan Konsumer Bank Jateng (kentongan), Dodit W Probojakti mengapresiasi antusias masyarakat Makassar yang ikut parade dan lomba kostum karena dapat mempresentasikan budaya Makassar.
“Keunikannya adalah adanya best kostum, salah satunya yang menarik yang menggunakan phinisi, para peserta menyuarakan bukan hanya ciri khas lokal Makassar namun juga provinsi lain di Indonesia,” ujarnya. (Hikmah/B)
