Aplikasi Mobile JKN Beri Kemudahan Sandra Akses Layanan Administrasi

  • Bagikan

SIDRAP, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan sangat banyak membantu masyarakat. Salah satu masyarakat yang memanfaatkan ialah Sandra Mustika (42), seorang peserta JKN dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU).

Ibu dua anak yang kerap disapa Sandra ini terdaftar sebagai peserta JKN sejak tahun 2015. Ia mengaku rutin membayar iuran karena sering menggunakan kepesertaan aktifnya untuk mengakses layanan kesehatan.

“Saya bersyukur telah menjadi peserta JKN, karena saat ini biaya kesehatan tergolong mahal, selain menjaga kesehatan kita juga harus mempersiapkan jaminan kesehatan untuk berjaga-jaga kalau terserang sakit,” ungkap Sandra.

Kepada Tim Jamkesnews, Selasa (24/10) Sandra mengungkapkan jika ia dan keluarganya sering menjalani pengobatan yang biayanya ditanggung seratus persen oleh BPJS Kesehatan. Pengobatan tersebut mulai dari pemeriksaan di puskesmas hingga ke rumah sakit, baik itu rawat jalan dan juga rawat inap.

“Baru-baru ini anak saya menjalani operasi dan harus dirawat inap selama tiga hari,” terangnya.

Pada bulan September lalu, Sandra menambahkan, anaknya harus menjalani operasi karena benjolan di punggungnya. Awalnya ia curiga karena benjolan kecil di punggung anaknya semakin hari semakin membesar, kemudian dia memeriksakan ke puskesmas hingga akhirnya harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan tindakan operasi.

Selain perawatan anaknya, Sandra sendiri juga pernah menjalani perawatan karena ia mengalami gangguan kecemasan yang berlebih sehingga harus di rujuk ke poli jiwa di salah satu rumah sakit pemerintah di Kabupaten Sidenreng Rappang.

Sandra menyebut, rasa cemas merupakan reaksi alami tubuh terhadap stres, yang sebenarnya bermanfaat untuk membuat kita menjadi lebih berhati-hati dan waspada. Namun, rasa cemas bisa menjadi tidak sehat jika muncul secara berlebihan sehingga harus dikonsultasikan ke dokter.

“Penyakit saya ini sebenarnya sudah sangat lama, kalau dihitung-hitung sudah lebih dari sepuluh tahun karena berawal saat melahirkan anak pertama saya. Saya sering merasa cemas dan takut, tapi setelah saya mendapat penanganan dokter akhirnya sekarang bisa sembuh,” tambahnya.

Selama beberapa kali mendapatkan pelayanan kesehatan dengan menggunakan tanggungan Program JKN. Ia mengaku merasa terbantu karena semua biayanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Sandra pun mengapresiasi berbagai inovasi yang saat ini dikembangkan oleh BPJS Kesehatan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pesertanya, salah satunya yakni Aplikasi Mobile JKN. Aplikasi yang bisa diunduh di telepon pintar ini sangat membantunya sebagai peserta JKN karena fitur-fitur di dalamnya sangat lengkap dan memudahkan akses layanan administrasi.

“Saya pernah mengubah fasilitas kesehatan tanpa harus datang ke kantor BPJS Kesehatan, pada Aplikasi Mobile JKN juga sudah tersedia kartu digital jadi tidak perlu khawatir lagi jika lupa bawa kartu atau bahkan kartunya hilang,” puji Sandra.

Selain itu, Sandra juga memberikan apresiasinya karena penjelasan fitur antrean online yang diberikan oleh Tim Jamkesnews. Menurutnya, dengan adanya sistem antrean online ini, peserta JKN yang mengakses layanan baik di puskesmas maupun di rumas sakit tidak perlu lagi merasakan antre yang lama karena sudah bisa memperkirakan waktunya jika sudah mendekati nomor antreannya.

Di akhir wawancara, ia menuturkan harapannya terkait Program JKN. Ia berharap program pemerintah ini dapat terus berlanjut dalam memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat Indonesia.

“Saya pribadi merasakannya, pokokya keberadaan program ini sangat membantu saya dan keluarga. Semoga BPJS Kesehatan terus meningkatkan pelayanannya dengan berbagai inovasi yang semakin memudahkankan pesertanya,” tutupnya. (***)

  • Bagikan