Cerita Nyata Sumiati, Rasakan Manfaat Layanan Kesehatan dengan Program JKN

  • Bagikan

PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai salah satu program andalan pemerintah untuk memberikan akses layanan kesehatan yang lebih baik kepada seluruh masyarakat.

Memasuki satu dekade penyelenggaraan Program JKN, masyarakat yang telah terdaftar sebagai peserta JKN telah banyak merasakan manfaat dari program ini, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah dan tidak mampu.

Selain memberikan perlindungan keuangan terhadap biaya perawatan kesehatan yang tinggi, Program JKN terbukti meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. Hal inilah yang dirasakan oleh Sumiati (51), ibu dari dua anak yang kesehariannya berprofesi sebagai petani ini telah menjadikan Program JKN sebagai pegangannya saat harus menjalani perawatan.

Sumiati teramat bersyukur karena telah didaftarkan oleh Pemerintah Kota Parepare sebagai peserta JKN pada segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Sebelumnya ia sudah terdaftar pada program pemerintah yang dikenal Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).

“Program JKN ini sangat membantu keluarga saya dari bayang-bayang biaya kesehatan yang mahal. Biaya konsultasi dokter hingga obat-obatan yang harus saya konsumsi sudah masuk dalam tanggungan program ini,” ungkap Sumiati.

Saat ini ia sedang menjalani rawat inap karena keluhan nyeri perut yang ia derita. Kepada Tim Jamkesnews, Sumiati yang terbaring lemah menceritakan awal mula ia dilarikan ke rumah sakit oleh anaknya, Rabu (08/11).

“Awalnya saya merasakan sakit yang tidak tertahankan di bagian perut disertai dengan muntah. Karena khawatir, anak saya kemudian membawa saya ke rumah sakit dan harus dirawat inap selama satu pekan. Setelah dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG), hasilnya menunjukkan jika ada batu empedu yang terbentuk,” tuturnya.

Setelah diagnosis, dokter yang menangani kemudian merekomendasikan Sumiati menjalani operasi segera untuk mengangkat batu empedu yang menyebabkan rasa nyeri yang hebat. Pengobatan yang ditempuh Sumiati membutuhkan penanganan panjang. Setelah menjalani rawat inap dan beberapa pemeriksaan pelengkap di Rumah Sakit TK IV dr. Sumantri, Ia kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau Kota Parepare untuk mempersiapkan jadwal operasi pengangkatan batu empedu.

Sumiati semakin sadar pentingnya memiliki jaminan kesehatan utamanya saat usia yang tidak muda lagi. Ia merasa lega karena tidak membebani suami dan anaknya atas seluruh biaya pelayanan kesehatan yang sudah ia dapatkan.

“Saya mendapatkan perawatan yang sangat baik dari semua perawat maupun dokter yang bertugas. Semua biaya perawatan, termasuk biaya tindakan tambahan dan perawatan selama rawat inap, ditanggung sepenuhnya oleh Program JKN. Ini menjadi penyelamat dari besarnya beban finansial yang tidak perlu keluarga saya pikirkan,” tambahnya.

Saat ini BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan menjalin kolaborasi sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan layanan kepada peserta JKN. Berbagai kemudahan layanan digital terus dikembangkan agar peserta JKN dapat mengakses layanan dengan mudah, cepat dan setara.

Sebagai wujud nyata, Sumiati telah merasakan bahwa pelayanan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan kini lebih mudah dan tidak membeda-bedakan status kepesertaan.

“Meskipun saya terdaftar sebagai peserta JKN yang ditanggung pemerintah, tapi pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit tidak ada bedanya dengan pasien umum. Mereka merawat kami dan memberikan pelayanan yang ramah,” pujinya.

Di akhir wawancara, Sumati berpesan untuk tidak menganggap sepele sakit yang dirasakan. Seringan apapun sakitnya, jangan pernah ragu untuk memeriksakan diri tentunya dengan memastikan sudah terdaftar sebagai peserta JKN.

“Jangan pernah takut untuk memeriksakan diri kalau sudah ada keluhan, karena yang kita anggap sepele bisa berdampak serius,” tutup Sumiati. (***)

  • Bagikan