Pj Bupati Buka Sosialisasi Peningkatan Kapasitas Posyandu

  • Bagikan

TAKALAR, BACAPESAN.CO – Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat dan percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Takalar adalah peningkatan kapasitas Posyandu.

Sosialisasi peningkatan kapasitas Posyandu yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial dan PMD Kabupaten Takalar berlangsung di Aula Wisata Pantai Sampulungan Kecamatan Galesong Utara, Rabu (15/11/2023).

Pj Bupati Takalar Setiawan Aswad dalam membuka kegiatan tersebut mengatakan bahwa kesehatan merupakan persoalan yang kompleks dan dekat dengan kita maka transformasi kesehatan harus dilakukan perubahan layanan primer, cara pandang, pola pikir dan cara bekerja kita kearah lebih baik.

“Peningkatan kapasitas Posyandu penting dilakukan karena akses layanan kesehatan yang sangat dekat dengan masyarakat. Kita harus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat agar masyarakat merasakan kehadiran pemerintah,” ujarnya.

Setiawan Aswad berharap penguatan kelembagaan Posyandu harus diaktifkan dengan membentuk struktur, memperjelas tata laksananya dan dibuat sarana dan prasarananya. Aktifnya posyandu akan berdampak pada perbaikan gizi anak kita yang berdampak pada menurunnya angka stunting dan semoga Takalar dapat keluar dari persoalan angka stunting atau zero stunting.

Pada kesempatan yang sama Kadis Kesehatan Provinsi Sulsel Ishak Iskandar menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Takalar atas upaya yang dilakukan dalam percepatan penurunan stunting termasuk aplikasi insting.

“Ini adalah salah satu wujud dari bersamaan kita untuk berkolaborasi dalam mewujudkan Takalar lebih baik, lebih maju dan mengantarkan Kabupaten Takalar zero stunting,” kata Ishak Iskandar.

Sementara itu, Kapala Dinas Kesehatan Takalar Nilal Fauziah dalam laporannya menyampaikan bahwa angka stunting di Takalar berdasarkan SSGI Tahun 2022 adalah 31,4 persen dan berdasarkan RPPGBM 9,81 persen dan untuk saat ini angka stunting berdasarkan RPPGBM adalah 9,12 persen atau turun sebanyak 0,7 persen.

“Posyandu kedepannya diharapkan menjadi pilar utama pelayanan kesehatan dan pemantauan tumbuh kembang anak, kita juga harus meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menjadikan posyandu sebagai kebutuhan dan transformasi kesehatan,” ucap Nilal. (Adhy)

  • Bagikan