“Pemerintah sudah menghentikan operasinya. Operasional PT tersebut sudah dihentikan oleh Pemerintah, dan memang tampaknya selama ini agak tertutup,” kata Mahfud.
Sementara itu, Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), yang menaungi operasi PT ITSS, menegaskan kesiapannya untuk melakukan perbaikan menyusul kecelakaan kerja pada Minggu (24/12).
Direktur Komunikasi PT IMIP, Emilia Bassar, menyatakan bahwa sedang dilakukan investigasi terhadap sistem keselamatan dan kesehatan kerja di lokasi kejadian di Kawasan Industri IMIP.
“Perusahaan mempercayakan pendalaman penyebab kejadian kecelakaan kerja di PT ITSS kepada pihak berwenang, dan menjamin terselenggaranya kerja sama dengan para pihak terhadap rekomendasi penanganan dampak yang muncul sesuai dengan tata hukum yang berlaku. Kami siap melakukan segala bentuk perbaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
Hingga Rabu (27/12) pukul 13.00 WIB, tercatat 19 korban meninggal dunia, terdiri atas 11 tenaga kerja Indonesia dan delapan tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok.
Korban meninggal telah diberangkatkan ke rumah keluarga mereka masing-masing. Khusus untuk TKA, PT IMIP telah berkoordinasi dengan instansi yang berwenang dalam pemberangkatan jenazah korban ke Makassar sebelum akhirnya diterbangkan ke Tiongkok. (fajar online)