“Alhamdulillah semenjak kepemimpinan Amran Mahmud di Bumi Lamaddukkelleng banyak kemajuan di Kabupaten Wajo,” ujarnya saat turut hadir pada kegiatan tersebut.
Bahtiar Baharuddin mengungkapkan, salah satu prestasi kabupaten Wajo yang membanggakan saat ini adalah menjadi lumbung pangan khususnya komoditi cabe terbesar di Sulsel, Bahkan di Indonesia. Pasalnya cabe di Pasar Induk di Jakarta merupakan ekspor dari Wajo.
“Wajo saat elnino, justru panen cabe. Bupati Wajo memanfaatkan el-nino untuk menanam cabe didaerah tertentu dengan menggunakan air danau tempe, Insya Allah khusus wajo kita siapkan benih cabe minimal 1.000 hektar, karena saya tahu masih punya potensi 8.000 Hektar untuk bisa ditanami cabe dan ini bisa menjadi komoditi andalan di sulsel yang bisa membantu mensejahterakan masyarakat,” tuturnya.
Bahtiar Baharuddin mengharapkan, ke depan melalui jaringan yang ada bisa mendorong adanya industri cabe di Wajo, pasalnya Wajo punya produksi besar untuk komoditi cabe.
Pj Gubernur Sulsel ini juga menyampaikan apresiasi kepada Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi yang melaksanakan giat dengan lengkap di Wajo. “Giat pak Kapolda hari ini lengkap sekali, Bakti Sosial, Bakti Kesehatan dan pasar murah. Kalau kita di Pemerintah, biasanya selalu satu kegiatan saja yang dilaksanakan. tidak bersamaan,” ucapnya.
Sebelumnya, Bupati Wajo, Amran Mahmud mengatakan, kalau Wajo pada tahun 2022 lalu menjadi penyangga pangan di Sulsel. Produksi padi mencapai 900 ribu ton lebih. “Alhamdulillah inflasi di wajo sedikit terkendali kecuali harga cabe yang masih pedas,” ujarnya.