“Dalam nomenklatur kekinian, terobosan kami ini namanya Food Estate Partisipatif. Dalam rangka mengantisipasi dampak perubahan iklim dan ketidakpastian geo politik dan ekonomi global, Kita harus memacu ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan. Ini gerakan kongkrit peningkatan produksi pangan berbasis partisipasi masyarakat,” terangnya.
Pada praktiknya, food estate partisipatif ini melibatkan berbagai elemen kelompok dalam pendampingan petani.
“Babinsa ikut mengawal bersama mahasiswa pertanian,” pungkas Herman. (fajar online)