Kepala Seksi Cabang Dinas Pendidikan Sulsel, Amran mengatakan kurikulum ini sangat membantu ke depan.
“Yang kita lakukan hari ini berkat semangatnya yang luar biasa dimana PPBDI mampu mengkolaborasikan semua pihak,” ujar Amran
“Kita di satuan pendidikan itu Bahasa Daerah ini telah memiliki kurikulum yang digunakan, tetapi setelah penandatanganan ini kami akan melakukan evaluasi dan mengkolaborasikan dan memberikan ke satuan pendidikan terkait kurikulum yang telah disosialisasikan ini. Kita akan mensosialisasikan secara bertahap,” jelasnya.
Ketua PPBDI Sulsel, Rahmaniar menjelaskan setelah ditandatangani oleh Kadis dan dilakukan ujicoba, ini akan ditindaklanjuti untuk membuat silabu dalam bentuk tujuan Pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran.
“Kami bersama teman teman tim perumus ini membuat modul ajar. Dalam kurikulum yang digagas ini pembentukan karakter yang utama, jadi tentu ada bahasa baku yang digunakan sebagai substansi materi dan ada tuju revitalisasi bahasa daerah yang digaungkan pemerintah dalam hal ini Badan Bahasa yang ada di dalamnya seperti puisi, mendongeng, pidato, cerpen, komedi tunggal dan baca tulis aksara,” bebernya.
Terakhir Niar juga berpesan kepada generasi milenial yang saat ini mulai minim menggunakan bahasa.
“Kami ingin berpesan bahwa bahasa itu cerminan perilaku seseorang. Ada pribahasa yang mengatakan harga nyawa seseorang dilihat dari caranya berkendara sedang harga diri seseorang dilihat dari caranya berbicara. Nah berkomunikasi lebih santun dan etis semakin meningkatkan kualitas diri, harga diri dan meningkatkan karakter diri yang memiliki nilai budaya,” tutupnya. (Hikma)