General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin mencatat, dari pendataan awal pada Jumat (03/04) sejumlah 77.397 pelanggan di lima Kabupaten tersebut terdampak akibat rusaknya infrastruktur dan gardu distribusi yang terendam banjir.
“Alhamdulillah, dalam rentang waktu satu hari, sampai dengan Sabtu (05/04) pukul 22.00 WITA sudah 70.638 pelanggan atau sebesar 91 persen pelanggan terdampak berhasil kami pulihkan pasokan listriknya,” terang Andy.
Dirinya memastikan petugas PLN siaga 24 jam untuk memulihkan pasokan listrik di lapangan untuk memperbaiki aset-aset kelistrikan yang terdampak longsor di Kabupaten Luwu. Andy menjelaskan, terkhusus untuk beberapa Kabupaten yang terdampak banjir petugas akan memastikan keamanan kondisi sebelum kami menyalakan pasokan listrik.
“Sampai saat ini petugas masih bekerja memulihkan pasokan listrik di lapangan untuk memperbaiki aset-aset kelistrikan PLN yang terdampak dan Alhamdullilah mayoritas pasokan listrik di daerah terdampak sudah pulih,” kata Andy.
Andy menyebut tantangan yang dihadapi petugas PLN dalam proses penormalan adalah kondisi banjir, longsor dan pohon tumbang sehingga mengakibatkan terhalangnya akses jalan serta intensitas curah hujan yang masih tinggi.
Ia turut mengimbau masyarakat agar memastikan semua instalasi listrik dan peralatan elektronik telah kering dan aman sebelum dinyalakan untuk menghindari korsleting listrik. “Apabila masyarakat membutuhkan layanan kelistrikan selanjutnya bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile,” ujar Andy.
Di samping pemulihan pasokan listrik, PLN juga turut aktif memberikan bantuan kepada para warga yang terdampak bencana. Melalui Yayasan Baitul Maal (YBM), PLN menyalurkan bantuan berupa selimut, paket makanan siap saji, beras, air mineral serta kebutuhan utama lainnya bagi masyarakat di Kabupaten Luwu, Sidrap dan Wajo.