Selain itu, tim UNM juga akan mempersembahkan tarian tradisional Toraja, Sanda Oni dan Marendeng, dalam sesi pertunjukan kebudayaan. Tarian akan dipersembahkan oleh dua mahasiswa dari Prodi Bahasa Jerman UNM, Kevin Sarongngallo dan Samuel Patu’ Rerung.
“Toraja memiliki kekayaan budaya yang unik dan kami merasa ini adalah kesempatan emas untuk memperkenalkan budaya Indonesia di kancah internasional,” kata Kevin Sarongngallo berasal dari Kabupaten Tana Toraja.
Menurut Abd. Kasim, keikutsertaan UNM dalam acara ini diharapkan tidak hanya memperkenalkan budaya Indonesia tetapi juga mempererat hubungan kerjasama dengan negara-negara lain di Asia Tenggara.
“Acara ini diikuti oleh perwakilan dari berbagai negara seperti Filipina, Thailand, Laos, dan Myanmar. Ini adalah peluang besar untuk menjalin kerjasama dan meningkatkan pemahaman lintas budaya,” ujarnya.
Dengan partisipasi UNM, Abd. Kasim berharap mahasiswa dapat memperoleh pengalaman berharga dan membawa pulang pengetahuan serta jaringan yang bermanfaat bagi pengembangan mereka di masa depan.
“Kami berharap mereka dapat belajar banyak dan berbagi pengalaman ini dengan teman-teman mereka di Indonesia,” harapnya.
Dekan FBS UNM, Prof. Dr. Anshari, M.Hum yang melepas perwakilan UNM (Jumat, 2 Agustus 2024) mengatakan terpilihnya FBS UNM dalam ajang berskala internasional itu membuktikan bahwa kompetensi dan perfomansi dosen dan mahasiswa FBS, khususnya Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman sangat luar biasa.
“Selaku Dekan, saya sangat bangga karena semua program studi di FBS terpicu dan terpacu untuk menorehkan prestasi akademik dan non-akademik, baik ajang berskala regional, nasional, maupun internasional,” katanya bangga atas kinerja dosen dan mahasiswa di FBS. (*)