Pemerintah Siap Fasilitasi Driver Grab Berdialog dengan Manajemen

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN– Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer memberikan pernyataan terkait dengan aksi demonstrasi ratusan pengemudi ojek online (ojol) dan taksi online (taksol) Grab di sejumlah daerah di Indonesia. Wamenaker Immanuel Ebenezer mengingatkan kepada Grab agar tidak membuat program-program yang merugikan dan mengurangi pendapatan mitra driver atau pengemudi online.

Sebab itu, Noel, panggilan akrab Wamenaker, menegaskan pemerintah siap turun tangan untuk membantu para mitra driver Grab menyuarakan aspirasinya dan mendukung unjuk rasa yang dilakukan selama tetap kondusif dan tidak menjurus ke arah kekerasan.

“Menurut saya, kawan-kawan driver yang paham itu memberatkan mereka atau tidak. Sebagai pemerintah, kami akan komunikasikan dengan aplikator,” katanya dalam pernyataannya, Jumat 18 April.

“Saya mendukung driver Grab unjuk rasa tetapi harus dengan cara-cara elegan dan tanpa kekerasan. Kami mengimbau lakukan unjuk rasa tanpa kekerasan. Mari kita lakukan diskusi dibantu dengan pemerintah. Jika memang program-programnya tidak menyejahterakan akan pemerintah bantu fasilitasi berdiskui langsung dengan para petinggi dan juga Kemnaker,” tegasnya.

Dia mengakui pemerintah memahami keresahan para mitra pengemudi ojek online. Dirinya juga mengingatkan Grab untuk tidak serakah dalam meraup keuntungan dari para mitra driver ojek online.

“Mereka ini (driver) perlu keseimbangan dengan sebutan mitra. Jadi, ada penyimpangan definis terhadap mitra. Kalau mitra itu, harus sama-sama menguntungkan, tidak boleh merugikan para driver. Saya Wamenaker akan terus perjuangkan hak-hak driver ojek online karena mereka sudah bekerja keras dalam memenuhi kewajibannya sebagai mitra,” kata Noel.

Dia menegaskan perusahaan penyedia aplikasi tidak boleh menerapkan kebijakan yang tidak baik kepada mitranya. “Semua aplikator tidak boleh seperti itu. Mau asing atau lokal, jika mereka tidak bisa memperjuangkan hak-hak driver akan kita bina. Makanya kemnaker selalu mencoba membantu jalan keluar para driver ini.

Sebelumnya, pada 7 April 2025, ratusan mitra pengemudi Grab menggelar aksi unjuk rasa dan menyegel kantor Grab di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Aksi ini adalah wujud protes keras terhadap pemberlakuan layanan Grab Hemat yang dinilai menurunkan pendapatan para pengemudi secara signifikan.

Demonstrasi menuntut penghapusan layanan ‘Grab Hemat’ juga digelar di beberapa kota lainnya seperti Cirebon, Kupang, dan Semarang. Sebagai informasi, Grab Hemat adalah istilah yang mengacu pada program Akses Hemat layanan GrabBike Hemat. Berdasarkan tangkapan layar yang dibagikan para mitra pengemudi ojol Grab, driver harus mendaftar terlebih dulu untuk mengikuti program ini. (JP)

  • Bagikan

Exit mobile version