Komitmen mendukung peningkatan kualitas pendidikan kembali ditunjukkan oleh STIKES Panrita Husada Bulukumba melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ)-nya.
Bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Bulukumba, lembaga ini menyalurkan 70 persen dana zakat yang dihimpun dari staf dan dosen untuk program bantuan pendidikan bagi mahasiswa kurang mampu.
Penyerahan dana secara simbolis dilakukan di kantor BAZNAS Bulukumba, Rabu 30 April 2025 sebagai bentuk implementasi dari arahan BAZNAS untuk mengarahkan zakat lembaga pendidikan tinggi kepada peningkatan mutu sumber daya manusia.
Ketua STIKES Panrita Husada, Dr. Muliyati, menegaskan bahwa program ini telah melalui proses verifikasi yang ketat dan transparan.
“Kami merasa memiliki tanggung jawab moral agar tidak ada mahasiswa yang putus kuliah karena keterbatasan ekonomi. Ini juga bentuk amanah dari para muzaki,” katanya.
Pada tahap pertama, 20 mahasiswa dari berbagai program studi telah ditetapkan sebagai penerima manfaat berupa bantuan biaya pendidikan. Program ini menjadi bagian dari sinergi berkelanjutan antara dunia pendidikan dan lembaga zakat dalam membentuk generasi yang mandiri dan berkualitas.
Ketua BAZNAS Bulukumba, H. Kamaruddin mengapresiasi langkah STIKES Panrita Husada.
“Pendidikan adalah sektor strategis dalam pengentasan kemiskinan jangka panjang. Kami dorong seluruh UPZ untuk menyalurkan zakat secara fokus dan berdampak,” ujarnya.
H. Muhammad Yusuf Shandy, Pimpinan Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Bulukumba, menyebut penyaluran ini sebagai bentuk nyata zakat produktif.
“Ketika mahasiswa dhuafa lulus dan bekerja, dampaknya terasa luas. Ini investasi sosial yang berjangka panjang,” jelasnya.
Dengan langkah ini, STIKES Panrita Husada tidak hanya menjalankan amanah keagamaan, tetapi juga menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan yang peduli terhadap kesejahteraan dan keberlanjutan masa depan mahasiswanya. (AR)