MAKASSAR, BACAPESAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar akan melakukan penataan terhadap pasar-pasar tradisional.Jika selama ini pasar tradisional identik dengan kotor, bau, dan semrawut, dibawah komando Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, semua akan disulap menjadi pasar tradisional modern (tramo).
Rencana itu diungkapkan Munafri Arifuddin yang akrab disapa Appi usai meninjau pasar di kawasan Summarecon, Jalan Kolektor 1, Kecamatan Biringkanaya, Rabu (14/5) sore.
Orang nomor satu Makassar itu mengaku tertarik menjadikan pasar tersebut sebagai percontohan karena konsepnya sesuai dengan apa yang diharapkan.
“Kami usai meninjau salah satu pasar modern di kawasan Summarecon. Konsepnya bagus. Bisa jadi percontohan kita benahi dan terapkan di pasar yang lain,” ujar Appi.
Sebenarnya pasar yang dikunjungi Appi tersebut masih berupa bangunan sementara.
Kata Munafri, konsep pasar yang ada di sana sangat bagus. Lahannya seluas 3.500 m2 dengan luas bangunan 500 m2.
Pasar Mandiri tersebut berisi 40 tenant, diisi oleh penjual kebutuhan pokok sehari-hari, seperti beras, daging, sayuran, buah-buahan, dan kebutuhan pokok lainnya.
Untuk tahap pertama, Appi akan mencoba mengadopsi penataan pasar tersebut, sasaran utamanya ialah Pasar Panakkukang di Jalan Toddopuli.
“Artinya kalau bisa kita terapkan di pasar-pasar kita, saya yakin sekali, dan ini saya akan paksa untuk bikin. Harus jadi role model, ini tidak usah jauh-jauh pergi orang bilang di pasar BSD, ini ada di Summarecon di depan mata kita,” tuturnya.
Pemkot Makassar akan mendorong anggaran perbaikan pasar di APBD Pokok 2026 mendatang.
Dengan pengawasan yang ketat, pemerintah berupaya menciptakan pasar yang lebih bersih, nyaman, serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Munafri menilai, perlu ada perbaikan dan modernisasi pasar tradisional agar lebih kompetitif dengan pasar ritel modern.
Pemkot Makassar tengah mengkaji konsep pembaruan infrastruktur yang tetap mempertahankan nilai tradisional tetapi dengan fasilitas yang lebih nyaman bagi pedagang dan pembeli.
Munafri menegaskan konsep desain pasar ke depan harus mengutamakan sanitasi dan kenyamanan tanpa menghilangkan esensi pasar tradisional.
Ia juga menekankan pentingnya pengaturan arus pengunjung agar pasar tetap ramai dan mudah diakses.
“Konsepnya tradisional modern, yang paling penting ini kan sistem sanitasinya yang paling perlu,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia menginginkan adanya pengawasan lebih ketat di pasar tradisional dengan melibatkan Balai Karantina,
Dinas Kesehatan, serta Balai POM guna memastikan produk yang dijual aman bagi masyarakat.
Terkait pembiayaan pasar tradisional modern (tramo), Appi menyebut akan mendorong Perumda Pasar sebagai leading sector. Anggarannya bisa melalui suntikan modal dari APBD.
“Perencanaannya mesti matang, dan mungkin membutuhkan dana sekitar Rp5 miliar hingga Rp10 miliar per satu pasar,” tukasnya. (rhm)