Kemensos Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Gempa Bumi di Bengkulu

  • Bagikan

BENGKULU, BACAPESAN- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu mencatat, 192 rumah rusak dan 800 jiwa terdampak gempa bumi berkekuatan 6,3 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Seluma, Bengkulu, Jumat (23/5) dini hari. Gerak cepat, Kementerian Sosial (Kemensos) telah menerjunkan tim dan bantuan ke lokasi.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menuturkan, tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) telah diterjunkan ke sejumlah lokasi. Seperti Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma, Bengkulu Tengah, dan Bengkulu Utara. Selain membantu evakuasi, Tagana juga melakukan monitoring, pendataan, serta memberikan dukungan langsung kepada warga yang terdampak.

Tak hanya mengirimkan tim Tagana ke lokasi terdampak, Kemensos juga telah mengirimkan bantuan logistik kepada korban gempa bumi bermagnitudo 6.3 tersebut. Adapun bantuan tersebut terdiri atas lauk pauk siap saji sebanyak 5.000 paket, kasur 800 lembar, selimut 500 lembar, family kit 400 paket, kids ware 400 paket, makanan siap saji 1.000 paket, tenda gulung 500 lembar, tenda keluarga portable 80 unit, dan tenda serbaguna 2024 sebanyak 10 unit.

“Bantuan darurat dikirim dari Gudang Regional Barat di Palembang. Bantuan yang dikirim mencakup kebutuhan dasar bagi para penyintas seperti makanan siap saji, perlengkapan tidur, hingga tenda keluarga,” tuturnya Sabtu 24 Mei.

Gus Ipul menegaskan, pengiriman bantuan ini merupakan bagian dari respons cepat terhadap korban bencana. Pihaknya juga menyediakan layanan psikososial bagi para korban yang terdampak bila memerlukan.

Selain itu, ia turut mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempa susulan. Terkait perkembangan informasi resmi dapat diakses melalui BMKG, BNPB, dan petugas di lapangan.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, gempa berkekuatan magnitudo 6,3 yang mengguncang Kabupaten Seluma, Bengkulu terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah. Gempa terjadi akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Sementara, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ungkapnya.

Gempa ini diketahui berdampak dan dirasakan di beberapa daerah. Di daerah Kota Bengkulu dan Empat Lawang dengan skala intensitas IV-V MMI. Kemudian di daerah Kepahiang, Liwa, Lemong, Rejang Lebong, Tais dan Lubuk Linggau gempa dirasakan dengan skala intensitas IV MMI. Sementara, di daerah Mukomuko dirasakan dengan skala intensitas III MMI. (JP)

  • Bagikan

Exit mobile version