BSI Gelontorkan Rp5,2 Miliar Pembangunan Landak Laut

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN- Bank Syariah Indonesia (BSI) menggelontorkan Rp5,2 Miliar untuk membangun pengelolaan landak laut atau yang biasa dikenal dengan nama bulu babi di Pulau Barang Caddi Makassar dan Mattaro Adae Pangkep.

  Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menjelaskan dana pembinaan desa ini berasal dari penyaluran zakat BSI yang dikelolah Baznas dan BSI Maslahat.

“BSI di tahun 2024 berhasil membukukan keuntungan kurang lebih tujuh triliun. Kenapa saya sampaikan ini karena BSI harus menyalurkan zakat dari keuntungan yang diperoleh lewat Baznas dan BSI Maslahat. Salah satu program yang dijalankan adalah  program Desa Binaan BSI,” ucapnya.

Saat ini ada 23 desa binaan BSI. Khusus di Pulau Barang Caddi Makassar dan Mattaro Adae Pangkep. Di desa binaan tersebut ada sebanyak seratus kepala keluarga penerima manfaat.

“Mudah-mudahan nanti ini bisa berkelanjutan makanya kita juga gandeng stakeholder untuk membantu masyarakat sehingga nanti barang (hasil olahan bulu babi) yang diperoleh itu bisa diproses kemudian dijual sehingga nanti ada kegiatan ekonomi yang berkesinambungan,” ujarnya.

Anton memaparkan, beberapa aspek yang dikuatkan dalam pengembangan program cluster perikanan ini yaitu aspek produksi, aspek kelembagaan, aspek pemasaran dan aspek pemberdayaan.

Sejalan dengan itu, Pimpinan Bidan Pengumpulan Baznas RI, Rizaluddin Kurniawan mengungkapkan, Zakat BSI dikelolah bersama Baznas. 

“Contohnya zakat yang dihimpun BSI Ramadan lalu, 30 persen dikelolah Baznas untuk menjangkau daerah-daerah lainnya karena sistem kami banyak sekali Baznas daerah Kabupaten Kota yang memang masih kekurangan, nah itulah kami distribusikan secara nasional,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi program Desa Binaan BSI Cluster Perikanan Laut ini sebab memberdayakan dari hulu ke hilir.

“Kami ucapkan terima kasih kepada BSI sebab ekosistem yang dibentuk ini tidak sama seperti kebanyakan yang hanya memberikan bantuan saja, tapi juga mengawal sampai pada pemasaran. Memang bagus jika perusahaan membuat cluster dari hulu ke hilir, kalau ini dilakukan sebuah perbankan di Sulsel maka perkembangan ekonomi Sulsel akan semakin maju,” tandasnya. (Hikma)

  • Bagikan

Exit mobile version