TAKALAR, RAKYATSULSEL- Kasus pengeroyokan brutal yang terjadi di Pesta Rakyat Allamang, Desa Lantang, Kecamatan Polongbangkeng Selatan, Kabupaten Takalar, pada Jumat malam, 9 Mei 2025, kini memasuki babak baru.
Polres Takalar resmi menetapkan lima orang sebagai tersangka, namun dua di antaranya, Sikbar dan Rendi masih buron dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Korban utama dalam insiden ini, Abdul Salam (17), mengalami luka serius setelah dianiaya oleh kelompok pelaku di area persawahan pinggir sungai. Sepupunya, Bayu, yang turut menjadi korban, berhasil melarikan diri dengan luka ringan.
“Anak saya dihajar tanpa ampun, dilempar ke sungai, dan diselamatkan oleh warga. Sampai sekarang dia masih trauma,” ujar sang ibu, Hasnita Daeng Ni’ni, dengan nada pilu.
Kasus ini sudah ditingkatkan ke tahap penyidikan oleh Satreskrim Polres Takalar. Tiga dari lima pelaku telah diamankan. Namun, satu di antaranya hanya dikenai wajib lapor karena masih di bawah umur.
Sementara dua pelaku lainnya melarikan diri dan hingga kini belum berhasil ditangkap. Polisi menegaskan akan terus memburu kedua buronan itu.
“Keduanya sudah kami tetapkan sebagai DPO. Kami tidak akan berhenti mengejar mereka. Proses hukum tetap berjalan,” tegas Iptu Sumarwan, KBO Satreskrim Polres Takalar.
Hal senada disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Takalar, AKP Hatta, yang menyebut berkas perkara akan segera dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Takalar.
“Tim Resmob masih terus bekerja di lapangan. Harapan kami, kedua DPO ini segera ditangkap agar kasus ini bisa tuntas,” ujarnya.
Keluarga korban mengaku kecewa terhadap lambannya proses penangkapan para pelaku. Mereka juga menyoroti minimnya itikad baik dari pihak keluarga DPO untuk menyerahkan anaknya.
“Kami ingin keadilan ditegakkan. Jangan sampai pelaku merasa aman hanya karena bisa sembunyi. Kami minta masyarakat membantu memberikan informasi keberadaan mereka,” pinta Daeng Ni’ni. (Atho)
