MAKASSAR, BACAPESAN- Akademisi UIN Alauddin Makassar, Dr. Hj. Haniah, Lc., M.A., berhasil lolos dalam rekrutmen nasional asesor Ma’had Aly yang diselenggarakan oleh Majelis Masyayikh.
Haniah dinyatakan lulus setelah melewati proses seleksi ketat yang meliputi seleksi administrasi, psikotes, dan tes wawancara, termasuk di antaranya ujian baca kitab kuning (turats) dan menjadi satu-satunya, akademisi yang lolos Assesor mewakili Indonesia Timur.
Ma’had Aly adalah satuan pendidikan tinggi keagamaan Islam yang berada di lingkungan pesantren. Istilah ini merujuk pada pesantren yang setara dengan perguruan tinggi, dan fokus pada pendidikan keagamaan dengan basis kitab kuning. Ma’had Aly bertujuan mencetak ulama, cendekiawan, dan kader intelektual muslim yang profesional.
Keberhasilan Haniah menjadi asesor menegaskan kapasitas akademisi perempuan dalam menjembatani dunia perguruan tinggi Islam dengan tradisi keilmuan pesantren. Dalam tahap wawancara, ia menunjukkan kemampuan yang mumpuni dalam membaca dan memahami teks-teks turats, mendiskusikan studi kasus asesmen mutu, serta memahami dengan baik regulasi pendidikan pesantren.
Majelis Masyayikh sendiri merupakan lembaga independen yang dibentuk berdasarkan amanat Undang-Undang No. 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Lembaga ini memiliki mandat strategis untuk menetapkan standar mutu pendidikan pesantren dan memastikan implementasinya melalui sistem penjaminan mutu internal (SPMI) dan eksternal (SPME). Untuk itu, dibutuhkan asesor yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memahami filosofi dan karakteristik pesantren secara utuh.
Asesor yang direkrut, Dikdasmen dan Ma’had Aly, akan bertugas melakukan asesmen mutu pada empat jenis pendidikan formal pesantren, yaitu Ma’had Aly, Satuan Pendidikan Muadalah (SPM) yang meliputi Salafiyah dan Mu’allimin, serta Pendidikan Diniyah Formal (PDF). Keempat jenis pendidikan ini telah memiliki standar mutu dan perangkat kebijakan yang siap diimplementasikan.
Proses rekrutmen asesor dilaksanakan mulai 8 hingga 22 Mei 2025 untuk tahap pendaftaran dan seleksi administrasi. Hasil seleksi diumumkan pada 28 Mei, diikuti dengan psikotes pada 9 Juni 2025 yang diumumkan pada 16 Juni 2025. Selanjutnya wawancara pada 20 Juni 2025, hingga tahap akhir diumumkan pada 2 Juli 2025,
Pelatihan dan sertifikasi asesor (Training of Trainers) direncanakan akan berlangsung pada 29 hingga 31 Juli 2025, dan para asesor yang telah tersertifikasi akan mulai menjalankan tugas asesmen di berbagai pesantren di seluruh Indonesia.
“Menjadi bagian dari Majelis Masyayikh adalah amanah besar sekaligus kehormatan. Ini bukan hanya tentang penjaminan mutu, tetapi tentang menjaga nilai-nilai luhur pesantren yang telah menjadi ruh pendidikan Islam di Indonesia,” ucapnya.
Haniah merupakan alumni Pesantren DDI Mangkoso, alumni S2 Universitas Al Azhar Kairo Mesir dan juga sebagai Ketua Prodi Magister Pendidikan Bahasa Arab Pascasarjana UIN Alauddin Makassar.