JAKARTA, BACAPESAN– Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusulkan agar pendidikan lingkungan bisa masuk ke dalam kurikulum pra Sekolah Dasar (SD).
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Komunikasi dan Informasi Teknologi PKB Ahmad Iman Sukri menilai hal tersebut sebagai aksi nyata dan tindakan dalam menangani isu lingkungan, bukan hanya wacana.
“Diajarkan untuk membuang sampah tidak sembarangan, barang orang lain tertinggal jangan diambil, dan sebagainya. Ini merupakan character building,” tutur Iman saat ditemui usai acara peluncuran PKB EcoGen di Jakarta, Sabtu.
Apabila hanya mendasarkan agama, kata dia, semua agama akan mengajarkan pentingnya kebersihan lingkungan, tetapi aksi nyatanya kerap tidak terjadi di Indonesia.
Ia pun mencontohkan seperti di Jepang, di mana Negeri Sakura tidak hanya berhenti pada wacana mengenai isu lingkungan, tetapi anak SD di sana telah diajarkan tata krama, akhlak, hingga tindakan membuang sampah.
Oleh karena itu, Iman berharap Indonesia bisa mencontoh Jepang dalam membangun etika serta tata krama anak-anak SD dan pra-SD agar menanamkan pemikiran bahwa manusia yang baik merupakan orang yang bersih, tidak mengambil hak orang lain, membuang sampah di tempat sampah, dan sebagainya.
“Insya Allah kalau itu yang terjadi, maka generasi 10-20 tahun mendatang akan sudah sangat aware pada lingkungan,” ungkapnya.
Di sisi lain, dirinya pun mengapresiasi peluncuran PKB EcoGen sebagai komunitas peduli lingkungan, yang nantinya juga akan melahirkan peta hijau di Indonesia.
Peta hijau dimaksud, kata dia, yakni memetakan berbagai daerah di Indonesia yang memiliki potensi bencana.
“Nanti akan kami siapkan tim di situ yang terlatih, jadi kita nggak bingung kalau ada bencana kita sudah siap, termasuk pra-bencana, menjaga lingkungan, menanam pohon,dan lain sebagainya. Itu di tingkat aksi,” tutur Iman.
Adapun mayoritas anggota PKB EcoGen merupakan generasi muda, yang akan dipimpin oleh Wakil Ketua Harian PKB Nadya Alfi Roihana.
Peluncuran PKB EcoGen dilakukan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, yang dilanjutkan dengan kegiatan workshop serta penjualan baju preloved (sudah terpakai) para artis, mulai dari Ikke Nurjanah, King Nassar, Ayu Ting-Ting, hingga Inul Daratista. (AN)
