JAKARTA, BACAPESAN– Mungkin banyak dari kita akan membayangkan suasana ketegangan dan ketakutan intens sepanjang menonton ketika mendengar judul film Gerbang Setan. Namun, bayangan itu akan seketika buyar ketika kita menonton filmnya secara langsung di bioskop.
Film Gerbang Setan justru kental dengan nuansa komedinya dan melibatkan banyak pelawak dari PASKI (persatuan seniman komedi Indonesia). Mereka adalah Cak Lontong, Komeng, Opie Kumis, Rizky Inggar, Eman 4 Sekawan, Ginanjar 4 Sekawan, Ummy Quary, Jarwo Kwat, Mc Danny, Kadir, Denny Chandra, hingga Bopak Castello.
Film Gerbang Setan juga diperkuat sejumlah aktor dan aktris muda yaitu Rizza Fahlevi, Renaga Taher, Rachel Oldham, Marsya Adinda, Baron Hermanto, Ferdi Ali, Novilia Annisa, Atep Rizal, dan Sri Atun.
Dalam acara nonton bareng yang digelar di bilangan Blok M Jakarta Selatan, Rabu (16/7), banyak penonton dibuat tertawa dengan adegan-adegan yang dihadirkan dalam film Gerbang Setan.
“Membawa misteri dalam film Gerbang Setan, ini yang menarik,” kata Cak Lontong saat ditemui usai norbar.
Film Gerbang Setan dibuat hasil kolaborasi dengan PASKI. Dengan harapan, film Indonesia lebih bervariasi sehingga masyarakat mendapatkan banyak pilihan tontonan yang menarik.
“Ini project bersama dengan teman-teman PASKI. Kita berkumpul untuk mensukseskan film ini. Walaupun kita pelawak, kita bisa main film yang bisa dinikmati,” ungkap Cak Lontong.
Cak Lontong mengatakan, film horor yang dibalut dengan unsur komedi cukup kental memang belum terlalu banyak. PASKI hadir untuk mengisi ruang kosong ini dibalut dengan cerita misteri lewat Gerbang Setan.
“Harapannya, film Indonesia akan semakin dinamis dan produktif, sehingga melahirkan seleksi-seleksi sehat ke depannya,” ujar Cak Lontong.
Toto Hoedi selaku sutradara film Gerbang Setan mengatakan, sangat beruntung bisa menggandeng banyak pelawak dengan nama besar untuk terlibat. Sebab, dia tahu, mempertemukan jadwal mereka untuk kepentingan syuting sungguh tidak mudah.
Setelah berhasil menemukan jadwal syuting yang tepat, proses syuting untuk semua scene dan adegan-adehan harus dipastikan berjalan sesuai dengan jam artis yang telah ditetapkan. Karena sekalinya meleset, bisa membuat semuanya berantakan.
“Begitu si pemain ngasih jadwal, kita harus manfaatkan dengan sebaik mungkin. Karena kalau ada yang mis, sulit lagi buat dapat jadwalnya. Kayak Cak Lontong bisa harus menunggu satu bulan lagi kalau sampai tidak sesuai jadwal, karena jadwalnya padat,” ungkap Toto Hoedi. (JP)