MAKASSAR, BACAPESAN – Pelaku industri otomotif menilai bahwa sejak awal hingga pertengahan tahun 2025, daya beli masyarakat masih tertahan akibat tren saving money (menabung atau menunda konsumsi). Namun demikian, kondisi ini tidak menyurutkan serbuan produk kendaraan asal Tiongkok yang terus membanjiri pasar Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan.
Posisi strategis Sulawesi Selatan sebagai hub Indonesia timur serta pertumbuhan industri tambang di wilayah ini menjadi peluang besar bagi pelaku otomotif untuk memperluas pangsa pasar.
West Region General Manager Kalla Toyota, Andika Susanto, menyebut strategi pasar yang digunakan produsen mobil asal Tiongkok cukup agresif, bahkan berani menurunkan harga secara signifikan.
“Saya bisa tunjukkan ada produk yang harganya turun sampai Rp100 juta. Bisa dibayangkan bagaimana perasaan konsumen yang sudah menabung satu atau dua tahun untuk beli mobil itu,” ungkap Andika.
Menurutnya, hal ini menjadi perhatian serius karena mobil merupakan barang mewah yang tidak semua orang bisa beli secara langsung.
Meski demikian, Kalla Toyota tetap optimistis dan menawarkan strategi yang fokus pada peningkatan kualitas produk serta layanan purnajual sebagai nilai tambah yang tidak ditawarkan oleh pesaing.
“Kami tidak hanya menjual fitur, tapi juga memperkuat layanan bagi pelanggan,” jelasnya.
Salah satu inovasi yang ditawarkan adalah program Smart Upgrade 2.0, yang memungkinkan pelanggan menikmati angsuran kendaraan yang semakin ringan dari tahun ke tahun.
“Program ini cocok untuk pelanggan yang penghasilannya tetap, sementara kebutuhan rumah tangga seperti pendidikan anak terus meningkat. Dengan Smart Upgrade 2.0, kenaikan angsuran hanya sekitar 3–4 persen per tahun,” papar Andika.
Ia menambahkan, program ini memberikan fleksibilitas kepada konsumen tanpa menghapus program lama, melainkan menambah opsi yang lebih sesuai dengan kondisi finansial masyarakat saat ini.
“Intinya kami ingin menawarkan solusi kepemilikan kendaraan yang lebih realistis dan sesuai dengan kebutuhan konsumen masa kini,” tutupnya. (Hikma)