Catatan Hari Pertama Studi Tiru Erna Rasyid Taufan Bersama FCC di Bandung

  • Bagikan

BANDUNG, BACAPESAN.COM – “Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban”, penggalan kalimat rasa syukur atas nikmat Allah yang tertulis dalam surah Ar-Rahman. “Maka Nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan,” kalimat ini kerap diulang Erna Rasyid Taufan, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Parepare saat bercengkrama dengan pengurus.

Sebagai pembina dan ketua di berbagai organisasi, Erna Rasyid Taufan nampak tak pernah istirihat. Istri Taufan Pawe, Wali Kota Parepare segudang talenta ini kali ini bersama rombongan pengurus Family Creative Community (FCC), sebuah komumitas yang dihuni perempuan kreatif dari berbagai latar profesi ini merupakan satu dari sekian banyak organisasi yang dibina.

Erna Rasyid Taufan bersama FCC akan melakukan studi tiru di Kota Tasikmalaya. Selain studi tiru, perjalanan dari 4 hingga 7 Januari ini juga akan melaksanakan rapat kerja usai pemilihan pengurus dan perombakan panitia perayaan HUT FCC ke-13 di Kota Bandung.

Di dalam bus pariwisata yang dikendarai rombongan berjumlah puluhan orang ini terlihat kekompakan, solidaritas, dan penghargaan antara sesama.

Erna Rasyid Taufan sebagai pembina pun mampu mengadaptasikan diri. Saat diminta oleh pengurus untuk menyanyikan lagu, ia pun menunjukkan kebolehan dengan bernyanyi. Berbagai genre lagu dilantunkan mampu menghidupkan suasana. Satu di antara yang dinyanyikan adalah Ya Tarim, lagu religi yang menceritakan sebuah daerah yang paling diberkati di muka bumi. Lagu itu diciptakan oleh Habibi Hasan Ja’far Assegaf, Pembina Majelis Dzikir dan Shalawat Nurul Musthofa.

Meski demikian, ia tetap meluangkan waktu mengikuti orasi ilmiah suami tercinta, Taufan Pawe yang diundang khusus dalam kegiatan milad fakultas hukum Universitas Muhammadiyah Indonesia (UMI) ke-50 secara virtual.

Di antara sekian cerita menarik selama dalam bus perjalanan di hari pertama itu, ada hal yang menarik kata Erna yang patut menjadi catatan pelajaran hidup, dalam mengeratkan kebersamaan. Salah satu kebersamaan itu nampak saat hampir semua pengurus makan bersama di atas bus dan membuka bekal masing-masing. “Ada yang bawa burasa’, ada sate, abon, kue brownis, dan aneka cemilan lainnya. Semua makanan itu tidak ada yang dibeli. Semuanya dibuat masing-masing. Lalu semuanya saling tukar dan dinikmati bersama. Masyaallah nikmat sekali. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan,” kata Erna yang juga Ketua DPD II Golkar Parepare ini.

Erna menjelaskan kebersamaan, solidaritas, dan kekeluargaan dapat dipupuk dengan dimulai dari hal-hal kecil, seperti makanan, makan bersama dan saling berbagi makanan.

“Sebagai umat muslim kita disunnahkan berbagi makanan dengan kerabat. Rasulullah SAW telah mencontohkan kita berbagi makanan meskipun jumlahnya tidak banyak,” pesan Erna.

Ia mencontohkan hadis Rasulullah SAW bersabda yang diriwayatkan HR At-Thabrani. “Tidaklah beriman kepadaku orang yang kenyang semalaman sedangkan tetangganya kelaparan di sampingnya, padahal ia mengetahuinya,” kutip Erna.

Di atas bus pariwisata yang dilengkapi tv terkoneksi youtube ini menambah kesan kebersamaan di antara mereka.

Saat tiba di Bandung, mereka telah dijemput oleh Ketua FCC, Andi Oci dan Pembina FCC, Liestiaty F Nurdin.
(***)

  • Bagikan

Exit mobile version