Pelanggan Harus Cerdas Memilih Provider Terbaik, Jangan Terkecoh Promo Murah

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN.COM – Direktur enciety Business Consult Don Rozano mengingatkan pelanggan harus cerdas dalam memilih provider. Jangan sampai terkecoh oleh iming-iming promo murah, tapi layanannya tidak seperti yang diharapkan.

Itu sebabnya, dibutuhkan pengetahuan yang baik agar tidak kecewa di kemudian hari. Semisal terkait kecepatan download yang diperoleh, bisa lebih rendah dibandingkan paket yang dipilih saat berlangganan.

“Sudah saatnya pelanggan lebih peka dan peduli atas pilihan paket internet yang sesuai dengan pilihannya. Jangan sampai, pengalaman menggunakan internet tidak sesuai dengan penawaran yang dijanjikan oleh provider,” ujar Don Rozano.

Don melanjutkan, sangat tidak fair bagi pelanggan, bila mereka tidak mendapatkan layanan seperti paket yang dibeli atau dijanjikan.

Tapi, ini juga akan menjadi tantangan bagi provider fixed broadband. Bagaimana provider mampu memenuhi kebutuhan emosional pelanggan yang sering kali tidak terucap.

Dari Indonesia Mean Speeds – December 2021 yang dirilis Ookla, rata-rata kecepatan up-load di Indonesia mencapai 19,7 Mbps & download-nya 30,7 Mbps, dengan rasio upload : download = 1 : 2. Dan untuk rata-rata latency-nya sebesar 17,0 ms.

Melengkapi hasil riset tersebut, Enciety Business Consult melakukan riset pendalaman terkait Quality of Service (QoS) provider fixed broadband melalui Direct Observation di 8 (delapan) kota di Indonesia, yakni Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar.

Riset ini bertujuan untuk melakukan validasi dengan membandingkan realisasi performa download speed yang dirasakan pelanggan dengan kecepatan download yang dijanjikan provider (%-throughput performance). Direct observation dilakukan pada 9 (sembilan) provider, yakni IndiHome, Biznet, CBN, First Media, Iconnet, MNC Play, MyRepublic, Oxygen, dan XL Home.

Dari pengamatan di delapan kota tersebut, ditemukan lima provider dengan rata-rata throughput performance paling baik yakni IndiHome (102%), diikuti MyRepublic (96%), CBN (84%), Oxygen (82%), dan Firstmedia (80%).

Biznet menempati urutan terakhir dari dalam rata-rata throughput performance yakni 33%. x Sedangkan di Jakarta, berdasarkan direct observation yang dirilis Enciety awal Februari 2022 lalu, dari segi kecepatan Download, Paket 85 Mbps Biznet, pelanggan mendapatkan rata-rata kecepatan download sebesar 30,2 Mbps dengan throughput 36%.

Diikuti paket 50 Mbps MyRepublic pelanggan mendapatkan rata-rata kecepatan download 44,2 Mbps dengan throughput 88%.

Sedangkan untuk IndiHome, dominan pelanggan masih berlangganan paket 20 Mbps ke bawah, pelanggan mendapatkan rata-rata kecepatan download 20,6 Mbps dengan throughput 103%.

Menurut Don, download dan upload speed bukan satu-satunya ukuran. Ukuran lain yang lazim digunakan adalah latency. Latency merupakan waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan suatu data sampai ke tujuan, yang diukur dalam satuan milisecond (ms).

Angka latency ideal tentunya sedekat mungkin menuju nol, lebih kecil angkanya, lebih baik. Latency begitu familiar bagi para game-enthusiast dan para atlet e-sport, karena ukuran ini sangat mendukung skenario gaming kompetitif mereka.

Tidak hanya dalam skenario gaming, latency ini juga berpengaruh dalam pengalaman pelanggan menggunakan aplikasi interaktif lainnya, contohnya video conference seperti Zoom, Cloudx, Google Meet dan sebagainya.

Berdasarkan hasil pengamatan Enciety, tiga provider menempati peringkat latency terbaik (2.0 ms) yakni IndiHome, MNC Play, dan MyRepublic. Urutan berikutnya ditempati Biznet (3.0 ms), Oxygen (3.0 ms), Iconnet (4.0 ms), XL Home (4.0 ms), First Media (13.0 ms), dan CBN (15.0 ms).

“Pastikan pelanggan memilih provider yang tepat, bukan provider yang over promise, under deliver,” jelas Don. (jpnn/*)

  • Bagikan