PPK Ormawa LDF RM FT-UNM Gelar Sekolah Lapang Program Kampung Iklim Masyarakat Desa Laikang

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Tim PPK Ormawa Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) Raudhatul Mujaddid (RM) Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (FT-UNM) melaksanakan kegiatan Sekolah Lapang Program Kampung Iklim Seri-1 dengan fokus penyuluhan dan pelatihan Persiapan Lahan, Teknik Penanaman dan Teknik Pengolahan Limbah.

Kegiatan Sekolah Lapang tersebut dilaksanakan di Dusun Pandala, Desa Laikang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar (Lokasi Utama Mitra PPK Ormawa LDF RM FT-UNM).

Kegiatan tersebut dihadiri Langsung oleh Penyuluh dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi selatan selaku pemateri dan penyuluh, Dosen Pendamping Tim PPK Ormawa LDF RM FT-UNM yang juga diamanahkan sebagai pemateri teknik pengolahan limbah, Kepala Dusun Panda Desa Laikang, Kelompok Tani, Tokoh Masyarakat, Siswa SMA Negeri 7 Takalar dan 15 Orang lainnya yang terdiri dari masyarakat sekitar dan kelompok ibu rumah tangga.

Ketua Tim PPK Ormawa LDF RM FT UNM Tahun 2022, Sahrul Alam menjelaskan, kegiatan ini adalah salah satu rangkaian kegiatan setelah berada di Desa selama satu bulan dan telah melakukan beberapa kegiatan seperti, pembuatan komposter limbah pertanian, komposter limbah rumah tangga, pembuatan teknologi irigasi tetes, teknologi pemanenan air hujan, sumur resapan dan penggarapan demplot yang memanfaatkan lahan sekitar rumah.

Oleh sebab itu, kegiatan ini dianggap perlu agar dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan pada masyarakat bagaimana melakukan pengolahan dan persiapan pra tanam yang memanfaatkan potensi lokal seperti penggunaan pupuk kandang yang diolah, kemudian dapat digunakan sebagai pupuk untuk memperbaiki nutrisi tanah sebelum penanaman, sehingga masyarakat tidak menggunakan lagi pupuk kimia (NPK).

“Kami sudah berada di Desa Laikang kurang lebih satu bulan dan telah melakukan berbagai kegiatan, serta aktif berkomunikasi dengan pemerintah desa Laikang, saat ini kami sudah menggarap tiga demplot percontohan di Desa Laikang, yang berada di Dusun Panda, Dusun Bodia dan Dusun Puntondo, yang nantinya akan digunakan sebagai lahan percontohan penggunaan pupuk organik dan pestisida alami dari pengolahan limbah pertanian, peternakan, dan limbah rumah tangga yang telah kami buat bersama dengan masyarakat, selain itu, demplot tersebut juga akan digunakan sebagai laboratorium pembelajaran penerapan pertanian terintegrasi dan berkelanjutan dan pertanian hemat air untuk masyarakat Desa Laikang,” kata Sahrul Alam.

Sementara, Dosen Pembimbing PPK Ormawa LDF RM FT-UNM, Dr. Moh Ahsan S Mandra, S.T., M.T. M.T. yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan ini mengatakan, bahwa selain penerapan teknologi yang diterapkan masyarakat juga diharapkan mampu menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar dan dapat memanfaatkan potensi lokal yang ada dan nantinya diharapkan hasil pengolahan limbah yang dilakukan dapat bernilai jual.

“Selain teknologi yang dihasilkan, kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian lingkungan berbasis pengolahan dan pemanfaatan limbah, serta nantinya produk yang dihasilkan dapat bernilai jual dan menjadi produk wirausaha rumah” jelasnya.

Dalam materinya, Penyuluh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi selatan. Mengatakan bahwa kerjasama antara TIM PPK Ormawa LDF RM FT-UNM dalam kegiatan ini sangat baik dan memberikan wadah kepada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi selatan untuk berkolaborasi memberikan edukasi ke masyarakat, Selain itu kegiatan ini akan dilakukan beberapa sesi sampai pada tahap pengolahan hasil.

“Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman mahasiswa karena telah memberikan wadah untuk belajar bersama dengan masyarakat, kegiatan ini telah kami agendakan beberapa pertemuan sampai pada tahap pengolahan hasil” (Ujar, Ibu A. Tenri Ulfa Salam, S.P., M.Si.).

Sebagai bentuk kerjasama Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi selatan juga memberikan 1 kg Trikoderma dan 1 bungkus bibit sayuran. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version