Berkat Program JKN, Ridwan Tak Perlu Cemas Akan Biaya Operasi dan Kemoterapi Sang Ibu

  • Bagikan

PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi masyarakat Indonesia merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk memastikan kesejahteraan masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan.

Program pemerintah yang dikelola oleh BPJS Kesehatan ini ditujukan untuk memberikan akses pelayanan kesehatan yang terjangkau, baik bagi masyarakat yang kurang mampu hingga masyarakat yang tergolong mampu.

Memasuki satu dekade pengelolaannya, semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat dan memberikan respon yang positifnya. Ridwan (26), salah satu peserta JKN yang ditemui saat mendampingi ibunya yang dirawat inap di salah satu rumah sakit Kabupaten Pinrang.

Sebagai seorang anak, Ridwan sangat memperhatikan kesehatan ibunya yang saat ini sedang dirawat inap. Ditemui Tim Jamkesnews, ia menceritakan awal mula ibunya didiagnosis kista.

“Awalnya ibu saya selalu merasakan nyeri di area perutnya, saya perhatikan lama kelamaan perutnya kok makin membesar, akhirnya saya bawa ke puskesmas untuk berobat dan ternyata langsung diberi rujukan ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut,” terangnya.

Ridwan menceritakan jika tahun 2022 lalu, ibunya menjalani rawat jalan di puskesmas hingga ke rumah sakit sebelum menjalani operasi pengangkatan kista.

“Waktu itu ibu saya melakukan operasi pengangkatan kista di salah satu rumah sakit Kota Makassar. Tidak sampai di situ, ibu saya kembali menjalani kemoterapi sebanyak enam kali,” tambahnya.

Di bulan Agustus ini, ibunya kembali menjalani rawat inap karena gejala yang sama kembali ia rasakan. Bersyukurnya Ridwan, karena ia dan ibunya terdaftar sebagai peserta JKN pada segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) sehingga tidak perlu menghawatirkan biaya pengobatan lagi.

“Sejak pemeriksaan awal hingga sekarang, semua biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan, mulai dari perawatan, operasi hingga kemoterapi. Tidak ada seperpun biaya yang kami keluarkan, bahkan untuk obat juga semua ditanggung,” ungkap Ridwan.

Ia sudah merasakan langsung pentingnya menjadi peserta JKN. Menurutnya, Program JKN menjadi penolong disaat ia harus menelan pil pahit bahwa ibunya harus menjalani berbagai pengobatan.

“Alhamdulillah, selama dirawat pelayanan yang kami dapatkan sangat memuaskan. Dokter hingga perawat yang bertugas melayani kami dengan ramah dan tidak membeda-bedakan,” ucapnya.

Di sela-sela wawancaranya, Ridwan juga mengapresiasi berbagai inovasi yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan dalam memberikan kemudahan kepada pesertanya. Menurutnya, kemudahan ini juga mengikuti perkembangan di era yang serba digital ini. Inovasi yang sudah ia manfaatkan adalah Aplikasi Mobile JKN dan penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai pengganti identitas peserta JKN.

“Saya sendiri sudah mengunduh dan menggunakan Aplikasi Mobile JKN, khususnya pada fitur antrean online. Apa lagi saat membawa ibu saya untuk kontrol ke puskesmas maupun ke rumah sakit, tidak perlu lagi antre berlama-lama karena kasihan ibu saya harus menahan sakit perutnya untuk duduk menunggu,” puji Ridwan.

Ia juga mengacungi jempol pemanfaatan NIK, karena menurutnya sistem ini memudahkan peserta JKN. Apa lagi menurut informasi yang pernah ia dapatkan bahwa data NIK sudah sinkron dengan data di BPJS Kesehatan.

Di akhir wawancara, tak lupa Ridwan menyampaikan harapannya agar Program JKN dapat terus berlanjut dalam memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat Indonesia sehingga tidak ada lagi kekhawatiran akan besarnya biaya pengobatan. Ia juga berharap semoga BPJS Kesehatan terus berinovasi dalam upayanya memberikan pelayanan terbaik kepada pesertanya.

“Semoga BPJS Kesehatan terus menambah inovasi-inovasi yang luar biasanya, sehingga kami sebagai pesertanya bisa terus merasakan kemudahan dalam pelayanan,” tutup Ridwan. (***)

  • Bagikan