Strategi Titan Infra Energy dalam Menghadapi Tantangan Permintaan Pasar Ekspor Batubara yang Potensial Turun pada 2024

  • Bagikan
Coal mining - coal miner in the man hands of coal background. Picture idea about coal mining or energy source, environment protection. Industrial coals. Volcanic rock.

Perpanjangan Jalur Khusus Angkutan Batubara (Hauling Road)

Selain memperbarui fasilitas yang akan diresmikan oleh PT Titan Infra Energy, perusahaan ini juga sedang berfokus pada perpanjangan jalan khusus pengangkutan batubara (hauling road) dari tambang-tambang di sekitar Lahat dan Muara Enim. Sejak tahun 2015, PT Titan Infra Energy telah mengoperasikan jalur angkut sepanjang 113 kilometer yang melintasi tiga kabupaten, yaitu Lahat, Muara Enim, dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), yang dikelola oleh anak perusahaannya, PT Servo Lintas Raya. Sebanyak 15 perusahaan tambang menggunakan infrastruktur pada jalur sepanjang 113 kilometer tersebut.

Perlu diakui bahwa penambangan batubara yang gencar dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional yang terus meningkat menghadapi kendala infrastruktur. Meskipun cadangan batubara melimpah, namun tanpa infrastruktur yang memadai, produksi besar tidak dapat diangkut dengan efisien. Oleh karena itu, melalui hauling road ini, PT Titan Infra Energy berupaya untuk terus memaksimalkan potensi penambangan dan pengangkutan batubara di wilayah Sumatera Selatan.

Hingga saat ini, hauling road yang dioperasikan oleh PT Titan Infra Energy terbukti mampu meningkatkan pengangkutan batubara sejak tahun lalu. Pada tahun 2022, terdapat tambahan sekitar 14 juta ton batubara yang diangkut melalui jalan khusus ini. Hal ini membuktikan komitmen perusahaan dalam mendukung industri batubara dan infrastruktur yang mumpuni untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Optimis Produksi Batubara 25 Ton dalam 2-3 Tahun Kedepan

Darwan Siregar optimis, seperti yang dikutip dari detiksumsel, bahwa dalam 2-3 tahun ke depan, jumlah produksi batubara akan meningkat menjadi 25 ton. Jalur conveyor yang lebar sekitar 13 meter ini memiliki potensi besar dan mampu menampung banyak truk karena jarak yang sangat panjang. Hal ini memungkinkan pengiriman kurang lebih sekitar Rp 50 juta ton batubara.

Dengan inisiatif terbaru ini, Titan Group menunjukkan komitmennya untuk terus berkembang dan berkontribusi pada industri batubara Indonesia. Semua upaya ini akan memperkuat posisi Titan Group dalam mencapai target produksi mereka yang ambisius dan menjadi pemimpin dalam sektor ini.

Tantangan Permintaan Pasar Ekspor Batubara yang Potensial Turun pada 2024

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi permintaan global batubara adalah kebijakan harga karbon. Menurut Bank Dunia, diperkirakan bahwa harga batubara akan mengalami penurunan sebesar 42% pada tahun 2023 dan tambahan penurunan sebesar 23% pada tahun 2024. Meskipun demikian, harga batubara masih jauh di atas rata-rata tahun 2015-2019.

Kebijakan harga karbon memiliki dampak signifikan terhadap industri batubara. Permintaan batubara cenderung melemah karena adanya kebijakan ini, yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Titan Infra Energy memahami bahwa adaptasi terhadap perubahan ini sangat penting.

Bisnis industri batubara selalu menjadi tantangan yang penuh ketidakpastian. Tahun 2024 diprediksi sebagai tahun yang penuh dengan potensi penurunan permintaan pasar ekspor batubara. Namun, Titan Infra Energy telah mengambil langkah strategis untuk menghadapi tantangan ini dan tetap unggul di pasar yang kompetitif.

  • Bagikan