Jadi Pembawa Hikmah di Wajo, AG Prof Farid Wajdi Urai Makna Simbol Kearifan Lokal

  • Bagikan
Suasana Maulid Besar Nabi Besar Muhammad SAW di Wajo

WAJO, BACAPESAN.COM – Bupati Wajo, Amran Mahmud meminta kepada masyarakat Wajo, khususnya umat Islam agar senantiasa meneladani sifat-sifat Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.

Permintaan tersebut disampaikan Politisi Partai Amanat Nasional ini pada Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW Tingkat Kabupaten Wajo di Mesjid Agung Ummul Qura, Rabu (11/10/2023).

Mengambil tema “Meneguhkan Iman dan Mempererat Ukhuwah Untuk Masyarakat Wajo Maju dan Sejahtera” , Peringatan Maulid ini dihadiri Ketua DPRD dan Unsur Forkopimda, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo, para Kepala OPD, Pimpinan BUMN/BUMD serta jemaah dengan menghadirkan AG Prof Farid Wajdi, Ketua Umum Pasantren DDI Mangkoso sebagai Pembawa Hikmah Maulid.

Menurut Bupati Wajo ini, Peringatan Maulid merupakan esensi dari peningkatan untuk meneladani setiap langkah Nabi, membangun peradaban Islam dan menjadi manusia religius.

Selain itu, Bupati yang juga dikenal sebagai Pendakwah ini berharap agar Peringatan Maulid ini dijadikan moment untuk introspeksi diri sekaligus memperbanyak doa agar rahmat Allah SWT segera diturunkan kepada kita semua.

“Saat ini kita sedang mengalami bencana berupa kekeringan yang berkepanjangan, tentu pada kondisi seperti ini banyak cobaan dan masalah yang terjadi, baik berupa panen yang gagal, kekurangan air bersih dan lain sebagainya. Untuk itu marilah kita introspeksi diri dan memperbanyak doa agar Allah SWT segera menurunkan hujannya dan mengakhiri bencana El Nino ini, ” harapnya.

Sementara, AG Prof Farid Wajdi menguraikan kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW merupakan hari kelahiran yang sangat istimewa dan satu-satunya hari kelahiran yang disebut dalam Al Qur’an.

“Peringatan Maulid ini terkandung banyak hikmah, salah satunya makna yang tersirat pada simbol-simbol kearifan lokal berupa telur yang dihiasi dengan kertas yang melambai-lambai disertai dengan Kaddong Minnyak. Secara sederhana itu mengartikan bahwa Paccacai Atimmu, mufallebu itelloi gau’mu lao mala barakka, ” jelasnya. (*)

  • Bagikan